SUBAK ENJUNG SANGIANG MULAI MENGGELIAT MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN KEDELAI
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya Pertanian bahwa Petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pembudidayaannya. Saat ini petani dapat menentukan komoditi yang diusahakan sesuai dengan keinginan dan analisa pasar yang dapat memberikan keuntungan lebih tinggi.
Subak Enjung Sangiang luas baku potensi penenaman kedelai mencapai 50 Ha setiap tahun. Puncak kejayaan penanaman kedelai pada tahun 1982, saat itu Subak ini pernah meraih prestasi juara satu produksi kedelai petani perorangan tingkat Provinsi Bali dan juara 3 dalam lomba kelompok tani kedelai.
Namun seirama dengan desakan komoditi lain saat ini di subak enjung sangiang telah banyak budidaya tanaman non kedelai, seperti tanaman semangka, melon, cabai, gumitir. Informasi yang diberikan oleh bapak Drahman salah seorang anggota subak mengatakan dengan bertanam gumitir atau semangka dengan harga saat ini mendapat keuntungan 2 sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan usaha budidaya lainnya seperti padi sawah, kedelai maupun kacang hijau.
Program upaya khusus kedelai yang diluncurkan Kementrian Pertanian disubak Enjung Sangiang belum mampu memenuhi target yang diharapkan sekurang kurangnya mecapai 15 Ha. Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Banjar, dalam penyampainnya ketika pertemuan subak, mengharapkan target yang diberikan untuk sekiranya mampu direalisasi. Tahun lalu (2017) penanaman belum bisa dilaksanakan karena alasan air dan budidaya tanaman lain.
Ketut Samba saat ditemui dilahannya mengatakan, penanaman kedelai baru bisa ditanam tahun ini seluas 2 ha, denga luas yang kecil ini kami sudah mulai akan mengusahakan tanaman saat setelah padi panen kertamasa antara bulan juni. Kendala benih juga sangat mempengaruhi untuk melaksanakan tanaman, biasanya harga benih cukup mahal pada bulan-bulan setelah tanaman padi, penyediaan benih seharusnya ditanam pada musim hujan sehingga ketersediaannya banyak. Dikatakan juga tanaman kedelai hanya bisa ditanam sekitar bulan juni atau juli, apabila terlambat penanaman kedelai akan tidak mau berbuah karena sudah turun hujan atau kerusakan buah akibat kwalitas biji yang rusak akibat adanya hujan.
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng akan melakukan kegiatan panen dengan menggunakan mesin perontok, dan direncanamkan akan membeli benih kedelai yang akan dihasilkan sekitar bulan Agustus 2018. (Pasek Made Sada Wedantara, S.TP)
