DI Balai Serba Guna Desa Bongancina Kecamatan Busungbiu Tahap I Pembekalan Teori dimana Tanggal 09/11/2018 akan dilanjutkan Dengan Praktek lapangan.
Pada tanggal 05/11/2018 berlangsung kegiatan SLPHT Tanaman Pisang sekaligus Teknik Budidaya yang tepat. Dalam kegiatan Sl kali ini dilibatkan sejumlah 20 orang yang diambil dari anggota Subak Abian Pura Penghulu, Narasumber ditemani dari pihak Dinas Pertanian kabupaten, BPP Kecamatan Busungbiu dan Juga perangkat Desa Di kantor Perbekel Desa Bonagncina.Sambutan Dari Perbekel Desa Bongancina, Beliau berharap pembangunan Program Dinas yang ditujukan ke Desa nantinya tidak hanya dalam infrastruktur saja, tapi juga Sumber Daya Manusi yang patut dimajukan cara berfikir dan bekerja, contohnya “sosialisasi mengenai SL Tanaman Horti Pisang kali ini, agar bisa bangkit dan berkembang dalam fisik kualitas produk pertanian maupun brand yang di usung ke depan.Materi dari Kadis Pertanian/ Kasi yang mewakili (bidang Perkebunan)Pentingnya Budidaya tanaman pisang tidak bisa dilepaskan dalam umat manusia apalagi khususnya dibali sebagai sarana prasarana alat upakara yang tentunya tidak kalah penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tentunya dalam teknik budidaya yang tepat maka niscaya hasil produksi nanntinya akan mengikuti, seperti baik dalam pemilihan bibit unggul impor, unggul local/ bibit tanaman pisang yang tahan terhadap serangan Hama,Virus, dan Cendawan lainnya.
Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Pisang wajib dikenali dari gejala awal yang berat atau ringan, dikarenakan Sakit kekurangan unsure hara,Virus ataukah Cendawan yang rentan berkembang Pesat.Hal yang tidak kalah penting Bibit unggul yang sesuai dengan iklim Desa Bongancina jangan Sampai Dipaksakan masuk Varietas lain, karena secara iklim belum tentu cocok dengan daerah beriklim Tropis, memiliki ketinggian 700 DPL Seperti Wilayah Desa Bongancina. Untuk itu dianjurkan Pemaksimalan Bibit Lokal Unggul yang ada di Desa Bongancina yang meiliki nilai ekonomi tinggi.Rekomendasi Dari Dinas pertanian, mengenai varietas bibit yang danjurkan di tanam di Bongancina masih dalam tahap Penjajakan di lapangan agar nanntinya Varietas yang ditanam cocok dengan Iklim di Bongancina dan terkesan tidak memaksakan bantuan/pelatihan Budidaya tanaman pisang jenis tertentu yang menyebabkan kerugian bagi anggota subak itu sendiri.
Keadaan Real di lahan sekitar Bongancina segi serangan penyakit masih mendominasi seperti :
A. Layu,buah,tanaman kerdil /disebabkan Jamur Fusarium (penyumbatan pembuluh Xylem) sehingga mengganggu Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Pisang
B. Ngengat / Cendawan (vector pendukung lainnya) yang menyerang Jantung Pisang Sehingga Berakibat Pembusukan Buah.
C. “Virus” Blood yang menyerang Daun dan Batang baik tanaman Dewasa dan Anakan bibit. Cirri pada buah yang terkena jika dipotong akan mengeluarkan getah menyerupai darah (blood)D. Ulat Pisang (menyerang Daun hingga proses Pemasakan energy di daun terganggu) dan stomata daun berkurang. Intensitas serangan ini cukup kecil.Penyampaian Penanggulangan Dari BPP Kecamatan Busngbiu (Team POPT)Bpk Nengah guru Suastika Berkata, Prilaku petani yang belum disiplin dalam bekerja menyebabkan makin mudahnya Virus dan Penyakit Tanaman Pisang berkembang dalam hal ini kaitannya yaitu dalam peralatan yang dipakai Petani, Misalkan Parang/Sejenisnya yang digunakan memotong tanaman yang sudah terkena Serangan Virus/Penyakit, digunakan kembali memotong Tanaman Pisang yang masih sehat, sehingga Penyebaran Virus/Penyakit sangat gampang. Tentunya beliau menghimbau agar kebiasaan ini mulai di tinggalkan agar intensitas persebaran penyakit/virus bisa ditekan. Selain itu juga dengan teknik budidaya yang tepat salah satunya dalam sleksi/ pencarian bibit di daerah tertentu, harus benar-benar teliti gar tidak membawa bibit yang sudah terkena penyakit/virus layu fusarium Salah satu penanganan yang dianjurkan jika dalam kondisi 70% di areal lahan salah satu petani sudah terkena virus/penyakit maka mualai terapkan pembakaran daun/bogol yang sudah terkena virus jauh dari wilayah tanaman sehat. Juga bisa dilakukan penanaman bibit baru akan tetapi tidak di rolakan/lubang yang sama di tanaman pisang sebelumnya.
Sementara Di Desa Bongancina, Masih mengembangkan jenis bibit yang cendrung mudah terkena Penyakit/virus Seperti Pisang Susu,Pisang Kepok/ Pisang Raja yang notabene gampang terkena virus karena mengejar nilai ekonomi yang cukup tinggi jadi lebih mengabaikan tanaman yang berpotensi tahan terhadap penyakit seperti , pisang Mas suci, Pisang mas kirana dll, padahal dalam jumlah lebih banyak tanaman, pisang mas suci bisa bersaing harga dengan mengandalkan perbanyakan jumlah dan tentunya tidak terkena virus/penyakit dengan kata lain “semurah murahnya pisang mas suci masih bisa diandalkan dijual dengan harga sesuai apalagi produksi dalam jumlah banyak’’.
Demikian SL Tanaman Pisang pada tanggal 05/11/2018 yang berlandaskan Teori terlebih dahulu yang nantinya akan dilanjutkan praktek lapangan Pada tanggal 09/11/2018 hari Jumat Bertempat di Gedung Serba Guna Desa Bongancina.
Hariscca Rusmaedy,S.p