(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pengamatan OPT di subak babakan dauh sema desa Panji

Admin distan | 26 November 2018 | 249 kali

 

Tanaman padi merupakan komoditas penting di Indonesia karena merupakan makanan pokok di Negara ini. Dalam membudidayakannya, kerap kali OPT menjadi kendala dalam mencapai target produksi.

Salah satu OPT tersebut adalah gejala yang ditimbulkannya dikenal dengan istilah kresek/ nglaras/ hawar daun bakteri (HDB).Dalam Pengamatan OPT di subak babakan dauh sema desa Panji terkena serangan penyakit kresek dengan itensitas serangan 18.6% dengan luas area waspada 8 ha.

Gejala awal dari serangan ini adalah adanya becak-becak nekrosis di sekitar pinggir daun, yang semakin lama akan menyatu dan berubah warna menjadi kering kecoklatan. Ciri khas dari serangan HDB adalah daun yang kering tapi tulang dunnya masih kelihatan segar sebagaimana tampak pada gambar. serangan hawar daun bakteri biasanya menyerang pada saat tanaman mulai memasuki masa generatif atau pada usia 50 hari ke atas.

Serangan patogen ini ditandai dengan terjadinya matinya jaringan tanaman yang ada di pinggir daun sehingga daun tampak kering di bagian pinggirnya. Pada tahap lanjut, bagian yang kering ini akan semakin meluas ke arah tulang daun hingga seluruh daun akan tampak mengering. Penyakit biasanya menyerang tanaman melalui luka – luka yang ada pada jaringan daun seperti luka akibat mekanis seperti pemotongan daun pada saat akan tanam ataupun terkena angin kencang sehingga banyak daun yang pecah.

Sumber utama dari penyebaran penyakit Kresek ini bisa berasal dari bekas jerami, singgang, benih padi yang terinfeksi bakteri dan juga gulma di sekitar pertanaman.

Dalam pencegahan ini diharapkan petani lebih bijksana dalam pemilihan benih padi yang tahan terhadap penyakit ataupun hama, tidak memotong ujung daun pada bibit padi yang ditanam, menggunakan pupuk organik dan pupuk berimbang, tidak menggunakan benih dari tanaman yang sudah terserang.dan mengatur jarak tanam

Dewa/POPT KEc. Sukasada