Bertempat di Balai Desa Tejakula, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan dibuka dan diawali dari Kecamatan Tejakula. Musrenbang Kecamatan Tejakula Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pada hari Senin, 10 Februari 2014. Bupati Buleleng menjelaskan tidak semua aspirasi pembangunan masyarakat dapat maksimal di akomodasi. Hal ini disebabkan pembangunan yang direncanakan dari bawah harus terintegrasi dengan rencana pembangunan dari atas. Untuk itu Bupati meminta Bappeda Buleleng agar mengkomunikasikan jenis-jenis mata anggaran yang bisa mengakomodasi aspirasi pembangunan masyarakat Tejakula maupun apirasi pembangunan masyarakat di kecamatan lainnya. Bupati mencontohkan pada tahun 2015 Pemkab Buleleng menargetkan semua jalan kabupaten yang menghubungkan jalan antar desa sudah tuntas pembangunannya. Demikian juga pembangunan kesehatan yang memerlukan dana yang besar. Selain itu, dijelaskan dihadapan para peserta pembukaan Musrenbang Kecamatan yang diikuti oleh SKPD , Camat, Perbekel, BPD, LSM ,dan PKK kebijakan pembangunan ekonomi Buleleng adalah memparalelkan pembangunan ekonomi mikro dengan pembangunan ekonomi makro agar hasil pengentasan kemiskinan di Buleleng tidak semu. Diantara program pembangunan makro dan mikro yang paralelel dimaksud, diantaranya pembangunan peningkatan kawasan wisata yang lebih baik peningkatan pengembanganan potensi pertanian dalam artian luas, serta peningkatan pembangunan di bidang perdagangan dengan melakukan pemberdayaan pada UKM-UKM di Buleleng.
Musrenbang kali ini dilaksanakan dengan metode baru dimana dengan pembagian pagu indikatif untuk tiap kecamatan. pagu indikatif yang disiapkan oleh Pemkab Buleleng untuk sembilan kecamatan sebanyak Rp.45 miliar yang dibagikan dengan beberapa kriteria terkait jumlah penduduk,luas wilayah,jumlah penduduk miskin, desa /kelurahan yang dimiliki,sarana pendidikan yang ada,sarana kesehatan,daerah rentan bencana, serta PDRB Kecamatan. Hasil pembagian dari pagu indikatif untuk pembangunan di setiap kecamatan, akhirnya diperoleh penerima pagu terkecil Kecamatan Tejakula memperoleh pagu indikatif Rp.3,7 miliar, dan terbesar Kecamatan Gerokgak sebanyak Rp.6,1 miliar,kemudian untuk kecamatan Buleleng yang merupakan pusat kota menerima Rp.5,4 miliar. Lebih kecilnya penerimaan pagu indikatif untuk Kecamatan Buleleng karena luasan wilayah dan jumlah penduduk miskinnya lebih kecil.
Pada sesi tanya jawab antara SKPD dan perwakilan Desa, yang dimediasi oleh Bappeda Buleleng, beberapa usulan hasil Musrenbang Desa di bidang pertanian dan peternakan dikemukakan oleh tokoh masyarakat. Pada kesempatan tersebut Sekretaris Dinas drh. Nyoman Surya Temaja bersama dengan Kabid Produksi Peternakan drh. Sagung Bulan menanggapi usulan yang disampaikan. Tidak semua usulan bisa diterima karena terkait regulasi dan harus menyesuaikan dengan acuan program/kegiatan yang sudah dirancang pada Renja Dinas. Usulan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng yang bersifat bantuan hibah pada pribadi/perorangan tidak bisa diterima, karena regulasi pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng mengacu pada bantuan Hibah berupa barang kepada kelompok tani/ternak maupun subak. Adapun usulan yang diterima yaitu Desa Julah berupa Ternak Sapi, Desa Bondalem bantuan bibit babi, Desa Madenan bantuan Ternak Sapi Penggemukkan, serta Desa Sambirenteng berupa bantuan bibit sapi, dari semua usulan tersebut terdapat pada salah satu kegiatan yaitu Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak kepada masyarakat.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng untuk 2014 ini, juga sudah mengagendakan beberapa kegiatan untuk Kecamatan Tejakula untuk Tahun 2014 beberapa diantaranya Hibah berupa barang, adapun hibah yang diberikan berupa Pengadaan Jalan Produksi, Pengembangan bibit unggul pertanian dan Pendistribusian bibit ternak sapi dan babi. Selain itu penyuluhan pembinaan kepada petani dan peternak serta pelayanan kesehatan hewan yang merupakan agenda rutin dinas.
Oleh: Made Siladharma, S.TP (Staf Subag Perencanaan Distanak Buleleng)