Kegiatan Demonstrasi Penggunaan Alat Pasca Panen untuk mengetahui susut hasil/Loses hasil Padi
Oleh : Bidang Tanaman Pangan Distan-Kabupaten Buleleng
Pada Hari Jumat, 12 Mei 2017 Dinas Pertanian Bidang Tanaman Pangan melakukan Kegiatan Demonstrasi Penggunaan Alat Pasca Panen untuk mengetahui susut hasil/Loses hasil Padi di Subak Tinga-Tinga, Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak. Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu terbinanya kelompok tani/subak dalam pengamatan susut panen dan terbinanya Kelompok tani/subak dalam penerapan Teknologi Pasca Panen.Tingkat kehilangan hasil panen dan pasca panen disebabkan oleh berbagai faktor antara lain cara penangan penggunaan alat panen. Menurut Tjahyoumoto (2008) melaporkan bahwa penangan panen cara petani dengan menggunakan alat konvesional yaitu sabit, perontokan dengan gebot, pengeringan di lantai jemur dan penggilingan gabah dengan alat konvesional menyebabkan susut hasil 21,09%. Bilan penangan panen dan pasca panen dimodifikasi yaitu penggunaan sabit dig anti dengan reaper, perontokan dengan gebot diganti dengan Power Threser, pengeringan di lantai jemur diganti dengan Flat Bed Drayer dan penggilingan gabah dengan husker dapat menurunkan susut hasil sampai 13%. Petani kehilangan hasil paling tinggi 9,52% terjadi pada setiap tahap panen dengan menggunakn sabit, selanjutnya pada tahap perontokan 4,79%. Titk krotis kehilangan hasil terdapat pada tahap pemotongan padi, pengumpulan potongan padi dan perontokan.digabung 1 Tahapan kegiatan. Kegiatan pengamatan tentang susut hasil panen padi dilakukan pada 3 (tiga) petak pengamatan yaitu ; 1) Panen menggunakan alat panen tradisional dengan menggunakan sabit, perontokan gebot dan alas terpal. ; 2) Panen dengan menggunakan Power Threser. ; 3) Panen dengan menggunakan Combine Harvester. Dengan luas pengamatan 2 are (200 m2 ), sehingga jumlah petak pengamatan menjadi 9 petak dengan luas keseluruhan 18 are, yang diambil pada satu hamparan padi seluas 80 are, dengan varietas padi yang ditanam jenis ciherang.
Download disini