(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

EKSISTENSI JAJAR LEGOWO DI SUBAK BOLANGAN DESA KAYAPUTIH

Admin distan | 23 November 2018 | 298 kali

Dalam mensukseskan program pemerintah tahun 2018, Kementrian Pertanian harus surplus beras 10 juta ton maka para petani kita harus meningkatkan produktifitas padi, sedangkan lahan produktif semakin hari semakin berkurang. Dengan kondisi itu maka timbullah pemikiran, bagaimana dengan luas lahan yang semakin sempit tetapi produktifitasnya semakin tinggi. Dengan latar belakang pemikiran itu maka muncullah teknologi penanaman yang dapat membikin semua tanaman yang ada dilahan menjadi tanaman pinggir. Teknologi tersebut yaitu teknologi dengan sistem penanaman jajar legowo.

Penerapan sistem tanam jajar legowo di Subak Bolangan Desa Kayuputih masih diminati oleh petani setempat dikarenakan sudah mengetahui manfaat hasil yang lebih dari teknologi jajar legowo sekaligus ini merupakan dampak dari kegiatan SL-PTT yang pernah dilaksanakan di subak Bolangan Desa Kayuputih. Walaupun tidak semua lahan sawah diterapkan dengan sistem jajar legowo tapi di subak Bolangan menerapkannya di lahan seluas 0,5 ha dari 9 ha luas lahan sawah. Selain itu sistem tanam jajar legowo juga meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam. Tipe Jajar legowo itu bukan cuman satu tetapi ada beberapa tipe yaitu Jajar legowo 2 : 1, Jajar legowo 3 : 1, Jajar legowo 4 : 1, Jajar legowo 5 : 1, Jajar legowo 6 : 1.

Subak Bolangan dalam hal ini menerapkan sistem jajar legowo 2 : 1 dilahan seluas 0,5 ha. Menurut Wayan Daging sebagai Ketua Subak Bolangan yang mendapat informasi dan pedampingan dari PPL Wilayah binaan Desa Kayuputih ( I Putu Sila Kencana ) menuturkan bahwa tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah memanfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir, tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka, menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa, populasi tanaman bertambah 30%, pemupukan lebih efisien, pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan dari pada cara tanam biasa. Wayan Daging selaku ketua subak juga mengharapkan teknologi jajar legowo 2 : 1 ini dapat diterapkan oleh petani – petani yang lain di wilayah subak Bolangan pada khususnya.


( Iwan Darmawan_BPP Banjar )