(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Alasan Kelian Subak Banga Desa Silangjana Lepas Jabatan

Admin distan | 03 November 2018 | 669 kali

Subak Banga adalah salah satu dari 5 Subak yang terdapat di Desa Silangjana yang terbagi menjadi 5 tempekan yaitu Subak Tempek Anyar, Tambir, Dangin Umah, Banga, dan Pengele dengan total 148 anggota. Subak Banga melakukan paruman dengan setiap Tumpek, pada paruman tersebut biasanya krama subak akan membahas tentang simpan pinjam yang dilakukan oleh krama subak. Namun berbeda pada Sabtu (27/9), paruman subak saat itu membahas mengenai penyerahan jabatan Kelian Subak Banga, Pak Nyoman Suyasa kepada krama subak. Pak Nyoman Suyasa adalah seorang petani sekaligus Kelian Subak Banga Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada dengan Pendidikan terakhir SMA. Kegiatan lainnya yang beliau lakukan selain menjadi Kelian Subak Banga adalah sebagai Ketua Kelompok Ternak Murti Sari Rahayu, pengurus Gapoktan Jaya Winangun, Bendahara Desa Pakraman, dan Tim Pemeriksa Keuangan LPD.

Bapak tiga anak ini melepas jabatannya sebagai Kelian Subak Banga di Desa Silangjana karena semua lahan yang dimilikinya sudah beralih fungsi sebagai perkebunan cengkeh. Di awal lahan subaknya sebesar 0,69 Ha sudah beralih fungsi menjadi 0,30 Ha, dan saat ini, 0,30 Ha tersebut sudah dialihfungsikan. Hal ini karena ini hasil produksi dari tanaman cengkehnya cocok untuk lahanya di daerah pegunungan dibandingkan dengan produksi sawahnya yang membutuhkan biaya produksi yang lumayan besar namun hasil yang tidak seberapa. Hal lain yang memicu pak Nyoman Suyasa karena tidak adanya yang dapat melanjutkan garapannya apabila lahannya masih ditanami sawah dengan kondisi anak-anaknya yang bekerja diluar daerah.

Pengajuan pengunduran dirinya setelah 3 tahun menjabat sebagai kelian subak disetujui oleh krama subak, dan saat ini sedang dibentuk panitia pemilihan kelian subak yang baru. Beliau juga menceritakan keluh kesahnya selama menjadi kelian subak, tak jarang krama subak yang tidak mau ngayah di subak ketika ada odalan ataupun kegiatan subak karena tidak dapat benih dan pupuk. Bapak yang lahir pada 17 Maret 1969 ini berharap pada penerus kelian subak selanjutnya agar dapat lebih baik lagi dalam penyusunan administrasi kelompok subak dan pelayan terhadap krama subak.

(Goldyna Rarasari / BPP Sukasada)