Sapi Bali merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Buleleng Begitu pula halnya di Desa Petandakan, dimana sebagian besar masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani juga berbudidaya ternak sapi sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.
Kesehatan ternak adalah kunci utama keuntungan sebagai peternak. Salah satu ancaman terbesar bagi ternak sapi adalah Penyakit Mulut dan Kuku atau yang biasa kita sebut PMK. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit sangat menular yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). PMK bukan penyakit zoonosis (tidak menular ke manusia), tetapi berdampak besar pada kesehatan ternak, produktivitas, dan ekonomi peternak. PMK disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus. Penyakit ini sangat cepat menular dan bisa menyebar luas dalam waktu singkat. Angka kesakitan bisa mencapai 100%, artinya semua ternak yang rentan dalam satu kandang bisa tertular. Angka kematian pada sapi dewasa rendah, namun sangat tinggi pada sapi pedet (anak sapi).
Dalam rangka untuk melindungi kesehatan ternak sapi dan mengantisipasi penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Petandakan maka Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melalui dokter hewan yang bertugas di Kecamatan Buleleng dan PPL Desa Petandakan menggelar Vaksinasi PMK yang rencananya diselenggarakan selama dua hari mulai hari ini Selasa, 23 September 2025 s/d Rabu, 24 September 2025. Vaksinasi PMK ini bisa diberikan pada sapi dengan kondisi :
1. Sapi tidak dalam keadaan bunting atau baru dikawinkan dan tidak sedang menyusui
2. Sapi tidak dalam keadaan sakit
3. Sapi memiliki nafsu makan dan minum yang normal
4. Sapi tidak dalam kondisi stress misalnya, baru saja melakukan perjalanan jauh
5. Sapi sudah berusia minimal 3-4 bulan
Adapun sapi yang mendapatkan vaksin PMK pada hari ini sebanyak 15 ekor. Yang merupakan sapi milik petani di Subak Lanyahan Desa Petandakan. Hal ini dikarenakan banyak sapi yang dimiliki para petani sedang bunting dan menyusui serta masih berusia di bawah 3 bulan. Pada kesempatan ini dokter hewan juga memberikan obat cacing dan ecoenzym pada sapi yang terindikasi cacingan dan luka gatal pada kulit yang disebabkan oleh lalat. Kegiatan vaksinasi ini akan dilanjutkan besok,Rabu,24 September 2025 menyasar petani anggota Subak Lawas dan Dangin Jalan Desa Petandakan.
Melalui program vaksinasi ini, pemerintah berharap Desa Petandakan bisa menjadi wilayah dengan tingkat kekebalan ternak yang tinggi terhadap PMK. Selain melindungi sapi dari penyakit, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjaga kestabilan ekonomi masyarakat di Desa Petandakan.