Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bersama Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas PERTANIAN beserta jajaran, Polsek Kubutambahan, Babinsa Desa Bukti, Pemdes Bukti serta BPP Kubutambahan mendampingi Kelompok Tani Ternak Kerti Winangun Desa Bukti melaksanakan panen jagung dan pengambilan ubinan hasil panen pada lahan kelompok di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Selasa, 13 Mei 2025
Kegiatan panen ini dilaksanakan di lahan seluas 1 Ha yang dilaksanakan secara bertahap mulai hari ini 13 Mei 2025 s.d. 16 Mei 2025. Adapun jagung komposit varietas jakarin ini telah ditanam pada 21-24 Januari 2025 lalu sehingga hari panen pada usia 107 hst. Pada pelaksanaanya benih jagung jakarin ini merupakan benih khusus yang diterima dari BSIP Bali yang kini menjadi Badan Perakitan dan Modernisaai Pertanian (BRMP Bali) untuk dapat dikembangkan sebanyak 60 kg untuk 2 Ha lahan dengan sistem tanam benih langsung.
Kali ini juga dilaksanakan pengambilan ubinan jagung seluas 2,5m*2,5m. Perlu diketahui pengambilan ubinan merupakan survei yang bertujuan untuk mengetahui provitas hasil tanaman dalam satuan hektar. Melalui perhitungan tersebut, rata-rata berat ubinan jagung komposit jakarin kali ini diperoleh 5,776 kg, sehingga secara provitas tongkol kering dapat sebesar 92,42 kw/ha dan untuk provitas pipilan kering sebesar 52,43 kw/ha.
KTT Kerti Winangun melalui ketua I Made Suparta menyampaikan hasil panen ini diperuntukkan sebagai benih pengembangan setelah melalui sortasi, sementara sebagian hasil sortasi lainnya diperuntukkan sebagai pakan ayam petelur kelompok dan dipasarkan. Kelompok berharap benih jagung dapat dikembangkan menjadi produk potensial sesuai dengan karakteristik dan kesesuaian lahan di desa Bukti maupun dapat dikembangkan di desa lain
Mendukung hal tersebut Kadis Pertanian menyampaikan bahwasannya jagung yang dipanen (jakarin) ini merupakan label putih yang dapat ditanam kembali oleh petani, dan kita berharap benih ini mampu memberikan kontribusi penyiapan benih di Kabupaten Buleleng, kami ada untuk petani.
“Jagung ini tak hanya tumbuh dari tanah,
tapi dari sabar yang ditanam, dan doa yang disiram setiap hari”
Mari kita belajar menghargai.
Karena petani bukan hanya pencetak hasil panen,
mereka penjaga perut bangsa.