(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MONITORING TANAMAN PADI MENJELANG PANEN DAN KOORDINASI DENGAN KELIAN SUBAK LANYAHAN DAN SUBAK LAWAS DESA PETANDAKAN

Admin distan | 03 Desember 2025 | 6 kali

Kegiatan panen padi merupakan tahap akhir dari siklus budidaya yang harus dilaksanakan secara cermat agar mendapatkan hasil panen yang optimal, Untuk itu perlu dilaksanakan pengamatan terhadap kondisi tanaman padi menjelang masa panen. Monitoring tanaman padi sebelum panen memberikan banyak manfaat nyata yang dapat dirasakan langsung oleh petani. Pertama, kegiatan ini membantu menentukan waktu panen yang tepat. Pengamatan terhadap warna malai, tingkat pengisian bulir, dan kekerasan biji menjadi indikator penting untuk mengetahui kapan tanaman siap dipanen. Panen yang dilakukan terlalu cepat akan menghasilkan gabah dengan kualitas rendah, kadar air tinggi, serta rendemen beras yang rendah. Sebaliknya, panen yang terlambat dapat menyebabkan bulir rontok, mudah terserang hama pascaberah, serta menurunkan kualitas beras. Dengan monitoring yang tepat, petani dapat memilih waktu panen yang ideal sehingga produksi gabah dapat mencapai mutu terbaik.

Atas dasar itu maka pada hari Rabu, 3 Desember 2025 PPL wilbin Desa Petandakan melaksanan kegiatan monitoring tanaman padi menjelang panen pada lahan sawah di Desa Petandakan. Dari hasil monitoring terlihat bahwa:

hampir sebagian besar tanaman padi malainya (85–95%) telah berwarna kuning keemasan,

Bulir terasa keras dan tidak mudah pecah ketika ditekan menggunakan kuku, Isi biji telah penuh dan padat, menandakan pengisian pati sudah optimal

Daun bendera atau daun paling atas pada batang sudah menguning

Ciri ciri tersebut menadakan bahwa tanaman padi yang rata rata berumur 90 sd 95 hst siap untuk dipanen. 


Selanjutnya PPL melaksanakan koordinasi dengan kelian subak Lanyahan dan Kelian Subak Lawas terkait rencana pengambilan ubinan untuk dapat memperoleh perkiraan hasil panen per hektar serta mengetahui produktivitas lahan sawahnya. Hal ini akan membantu petani untuk mengevaluasi metode budidaya yang digunakan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi petani dan penyuluh dalam menentukan strategi budidaya ke depan. Pada kesempatan ini PPL juga berkoordinasi terkait persiapan memasuki musim tanam (MT 1) Tahun 2026 mulai persiapan benih, pengolahan tanah maupun persiapan pengajuan pupuk bersubsidi. Diharapkan dengan perencanaan yang matang maka kegiatan budidaya tanaman padi yang akan dilaksanakan dapat berjalan efektif dan efisien serta memberikan hasil panen yang optimal dalam rangka mendukung keberlanjutan swasembada pangan.