Pada hari Kamis, 13 November 2025, Bidang Perkebunan melaksanakan monitoring pengolahan dan pemasaran kopi di Kajapa Kopi Desa Tigawasa dan Kopi Mola Desa Pedawa Kecamatan Banjar. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kabid Perkebunan dan Administrasi Perkantoran Bidang Perkebunan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau proses pengolahan kopi dari panen, pasca panen, fermentasi, pengolahan dan pengemasan dilaksanakan untuk menjaga kualitas dan konsistensi produk olahan kopi. Selain itu dari segi pemasaran untuk mengetahui strategi pemasaran dan distribusi olahan kopiu untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar kopi olahan.
Hasil monitoring di Kajapa Kopi Desa Tigawasa bahan baku berasal dari kopi robusta premium dengan proses pasca panen honey berasal dari klp tani Suda Giri Amerta Desa Tinggarsari, Kec. Busungbiu dengan pembelian 600 kg dengan harga Rp. 77.000 per kg dan kopi arabika dari Klp Tani Gobleg Bali Coffee dengan harga Rp. 130.000 per kg. Pemasaran kopi Kajapa adalah di coffee shop Lovina, Kota Denpasar maupun dari kunjungan kerjasama dengan travel agent ke Kajapa Kopi. Varian kopi yang di jual adalah kopi robusta honey, arabika fullwash sedangkan untuk pasar lokal bahan baku kopi robusta berasal dari petani kopi yang ada di desa Tigawasa sebanyak 3,5 ton dengan harga Rp. 58.000 untuk pasar di seputaran desa Baliaga (Cempaga, Sidatapa, Pedawa, Tigawasa) dan desa Gobleg. Untuk pasar online produk kopi roasting dan bubuk di jual lewat sosmed Instagram.
Kopi Moola Pedawa didirikan secara tradisional sejak tahun 1975 dengan pasar di desa sekitarnya, sedangkan merk Kopi Moola diawali sejak tahun 2000 sampai saat ini, jenis kopi yang di olah adalah kopi robusta natural untuk pasar lokal dan robusta honey untuk pasar di Krisna oleh-oleh. Kapasitas olah kopi untuk pasar lokal 200 kg per bulan, sedangkan untuk di outlet Krisna oleh-oleh 50 kg per bulan. Harga kopi l untuk pasar lokal adalah Rp. 120.000 per kh, sedangkan kopi honey Rp. 200.000 per kg.
Harapan dari pengelola kopi Kajapa dan Moola adalah perlunya penambahan modal untuk pengembangan usaha sehingga akses pasar bisa ditingkatkan