Hari ini Rabu, 1 Oktober 2025 Ketua KTT Gopala Nandini, Br Dinas Perampas, Desa Banjar, berkunjung ke BPP Banjar, untuk konsultasi tentang Asam Humat.
Konsultasi ini sangat penting mengingat semakin tingginya biaya pupuk kimia dan kebutuhan untuk mengembalikan kesuburan tanah yang terdegradasi.
Asam humat, yang merupakan senyawa organik tinggi hasil dekomposisi bahan organik, dikenal luas sebagai pembenah tanah (soil conditioner) yang sangat efektif.
Dalam konsultasi ini Koordinator BPP Banjar, Wayan Suwastawa Giri, SP menjelaskan bahwa penggunaan asam humat dapat mengatasi berbagai masalah pertanian modern, terutama di lahan yang telah lama menggunakan pupuk an-organik.
Fungsi utama asam humat adalah meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, ni seperti meningkatkan daya cengkeram tanah terhadap unsur hara. Dengan begitu, nutrisi dari pupuk yang kita berikan tidak mudah hilang atau tercuci oleh air, sehingga efisiensi pemupukan bisa meningkat drastis.
Selain itu, asam humat juga berperan penting dalam:
1. Memperbaiki struktur fisik tanah agar lebih gembur dan mampu menahan air lebih lama.
2. Menetralisir pH tanah yang terlalu asam, dan menciptakan ketersediaan dan penyerapan hara.
3. Merangsang pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih kuat dan panjang.
4. Menciptakan ekosistem mikroorganisme tanah yang sehat.
Asam humat sangat fleksibel dan dapat dicampurkan dengan pupuk NPK, untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, dikocorkan langsung ke tanah disekitar pertanaman. Dosis yang terbukti efisien untuk semua tanaman adalah sekitar 2 kilogram asam humat per hektar.
Konsultasi ini diakhiri dengan melihat hasil aplikasi asam humat di halaman BPP Banjar. Koordinator BPP Banjar berharap, melalui bincang-bincang ini, petani tidak lagi hanya bergantung pada pupuk kimia bersubsidi, tetapi mulai beralih ke solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
"Kami mendorong petani untuk melihat asam humat bukan hanya sebagai pembenah, tetapi sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan tanah mereka. Tanah yang sehat akan menghasilkan panen yang sehat dan berkelanjutan," ujar Koordinator BPP Banjar.