Pengendalian OPT pada Tanaman Cabai di Lahan Pekarangan BPP Kubutambahan
Hari ini Kamis 9 Oktober 2025 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kubutambahan melaksanakan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman cabai yang ditanam di lahan pekarangan BPP. Penyemprotan dilakukan oleh POPT Kecamatan Kubutambahan pada tanaman cabai rawit varietas kaliber yang saat ini berusia sekitar 100 hari setelah tanam (HST) dan sudah panen sebanyak 2 kali, tanaman cabai ini termasuk kedalam salah satu varietas cabai rawit unggulan yang sudah banyak dibudidayakan.
Pengendalian OPT dilakukan untuk mengatasi serangan lalat buah, kutu daun, dan thrips yang kerap menyerang cabai pada fase berbuah. Serangan lalat buah menjadi perhatian utama karena dapat menurunkan kualitas hasil panen buah cabai jika tidak ditangani secara tepat. Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menjaga keamanan pangan bagi konsumen, BPP Kubutambahan menerapkan pengendalian hama secara terpadu (PHT). Pendekatan yang dipakai memadukan penggunaan pestisida nabati dengan pestisida kimia sintetis secara bijak dan berimbang. Seperti saat ini karena buah sudah banyak yang mulai merah dan mendekati masa panen kembali, maka pengendaalian tidak menggunakan pestisida kimia sintetis melainkan pestisida nabati berbahan aktif eugenol dan azadirachtin yang berasal dari tanaman cengkeh dan mimba. Kedua bahan alami ini efektif dalam mengendalikan berbagai jenis hama seperti lalat buah, thrips, dan kutu daun.
Pestisida nabati ini memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya terbuat dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Kandungan azadirachtin berfungsi mengganggu sistem pencernaan hama dan mengusirnya dengan aroma khas yang tidak disukai serangga. Aman bagi lingkungan dan konsumen karena residunya cepat terdegradasi, sangat bagus digunakan terutama saat cabai mendekati masa panen. Dengan pendekatan dan penerapan metode pengendalian yang lebih ramah lingkungan ini, BPP Kubutambahan berharap dapat meningkatkan kualitas dan keamanan hasil panen sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
