(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kelebihan dan Kekurangan Pembibitan Kopi Robusta : Biji vs Stek

Admin distan | 11 November 2025 | 6 kali

     Kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan komoditas unggulan yang banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk menghasilkan tanaman kopi yang produktif dan berkualitas, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah proses pembibitan. Di Busungbiu, petani umumnya membuat bibit untuk batang bawah dari entres BP308 yang kemudian disambung dengan klon unggul sebagai batang atasnya. Pembibitan kopi Robusta dapat dilakukan dengan dua metode utama, yaitu melalui biji dan stek. Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang perlu dipahami oleh petani agar dapat memilih teknik yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan budidaya mereka.


1. Pembibitan Kopi Robusta dari Biji

Kelebihan:

Biaya Lebih Murah: Pembibitan dengan biji biasanya lebih murah dibandingkan dengan pembibitan menggunakan stek. Biji kopi dapat diperoleh dengan mudah dan relatif lebih terjangkau bagi petani.

Keanekaragaman Genetik: Dengan menggunakan biji, terdapat peluang untuk menghasilkan keturunan yang lebih bervariasi secara genetik. Hal ini bisa menghasilkan tanaman dengan daya adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan yang berbeda.

Proses Pembibitan yang Lebih Sederhana: Proses penyemaian biji kopi tidak memerlukan peralatan khusus atau keahlian teknis yang tinggi, sehingga lebih mudah dilakukan oleh petani dengan tingkat keterampilan yang beragam.

Kekurangan:

Variabilitas Kualitas Tanaman: Salah satu kelemahan utama dari pembibitan menggunakan biji adalah adanya variasi genetik yang besar. Tanaman yang tumbuh dari biji kopi mungkin tidak memiliki sifat yang konsisten, terutama terkait dengan produktivitas, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas biji. Hal ini bisa memengaruhi hasil yang diperoleh petani.

Waktu yang Lebih Lama: Proses pembibitan menggunakan biji memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan stek. Waktu yang dibutuhkan hingga tanaman siap untuk disambung atau dipindahkan ke lahan bisa lebih lama, sehingga memperlambat proses produksi kopi.

Tidak Menghasilkan Tanaman Seragam: Tanaman kopi yang dihasilkan dari biji cenderung memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Ini bisa menyulitkan petani dalam manajemen kebun, terutama dalam hal pemangkasan dan perawatan lainnya.


2. Pembibitan Kopi Robusta dari Stek

Kelebihan:

Seragam dan Konsisten: Salah satu keuntungan utama dari pembibitan dengan stek adalah tanaman yang dihasilkan akan lebih seragam dan konsisten. Hal ini karena stek diambil dari tanaman induk yang unggul dan memiliki karakteristik yang sudah terbukti. Dengan demikian, kualitas tanaman yang dihasilkan pun lebih dapat diprediksi.

Hasilkan Tanaman yang Lebih Unggul: Dengan menggunakan stek dari tanaman kopi yang sudah terbukti unggul, seperti entres BP308, petani dapat memastikan bahwa tanaman yang dihasilkan memiliki sifat-sifat baik dari induknya, seperti daya tahan terhadap penyakit.

Proses yang Lebih Cepat: Pembibitan dengan stek biasanya lebih cepat dibandingkan dengan biji. Tanaman yang berasal dari stek akan lebih cepat berkembang dan siap untuk disambung 

Penyambungan dengan Klon Unggul: Salah satu keuntungan yang sangat penting bagi petani di Busungbiu adalah kemampuan untuk melakukan penyambungan antara batang bawah yang berasal dari entres BP308 dengan klon unggul di bagian atasnya. Penyambungan ini menghasilkan tanaman kopi yang memiliki daya tahan kuat pada kondisi tanah dan lingkungan setempat, sekaligus menghasilkan kualitas kopi yang lebih baik dari segi rasa dan hasil produksi.

Kekurangan:

Biaya Lebih Mahal: Proses pembibitan dari stek biasanya lebih mahal dibandingkan dengan biji, karena petani memerlukan tanaman induk yang unggul serta teknik dan peralatan khusus untuk pembibitan dan penyambungan.

Ketergantungan pada Induk Unggul: Ketersediaan tanaman induk yang berkualitas dan unggul bisa menjadi kendala. Jika petani tidak memiliki akses ke tanaman induk yang baik, proses pembibitan melalui stek bisa menjadi kurang efektif.

Tingkat Keberhasilan Penyambungan: Proses penyambungan antara batang bawah (entres) dengan batang atas yang menggunakan klon unggul membutuhkan keahlian dan ketelitian. Jika penyambungan gagal, tanaman tidak akan tumbuh dengan optimal, dan petani harus mengulang proses tersebut.


3. Pembibitan Batang Bawah BP308 dan Klon Unggul di Busungbiu

        Di Kecamatan Busungbiu, banyak petani yang memilih untuk menggunakan entres BP308 sebagai batang bawah dan menggabungkannya dengan klon unggul sebagai batang atas. Pembibitan ini dilakukan dengan dua metode pembibitan, baik dari biji maupun stek. BP308 sendiri dikenal sebagai batang bawah yang memiliki daya tahan yang baik terhadap terhadap penyakit tertentu. Dengan menggabungkan batang bawah BP308 dengan klon unggul di bagian atas, petani dapat memaksimalkan produksi kopi, karena klon unggul biasanya memiliki hasil produksi yang lebih tinggi dan kualitas biji yang lebih baik.

Kelebihan gabungan ini antara lain:

Meningkatkan Hasil Produksi: Penyambungan dengan klon unggul memungkinkan tanaman untuk menghasilkan kopi dengan produksi yang lebih tinggi, sesuai dengan karakteristik klon tersebut.

Tahan terhadap Penyakit: Batang bawah BP308 yang tahan terhadap penyakit akan memberikan perlindungan lebih bagi tanaman kopi di masa depan.

Kualitas Tanaman yang Lebih Baik: Gabungan ini memungkinkan tanaman kopi untuk menghasilkan biji berkualitas tinggi dan lebih tahan terhadap perubahan iklim serta kondisi tanah.


      Pemilihan metode pembibitan kopi Robusta yang tepat sangat bergantung pada kondisi dan tujuan petani. Pembibitan dari biji dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis, meskipun menghasilkan tanaman yang lebih bervariasi dan memerlukan waktu yang lebih lama. Sementara itu, pembibitan dari stek lebih menguntungkan dalam hal kecepatan, keseragaman, dan kualitas tanaman, meskipun memerlukan biaya yang lebih tinggi dan keterampilan dalam penyambungan.


      Bagi petani di Kecamatan Busungbiu, menggunakan entres BP308 sebagai batang bawah dan klon unggul sebagai batang atas melalui penyambungan bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas kopi. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan dari kedua metode ini, petani dapat lebih bijaksana dalam memilih teknik pembibitan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan mereka.