PEMBUATAN MEDIA ARANG SEKAM DENGAN ALAT SEDERHANA

Kegiatan pembuatan arang sekam di BPP Busungbiu dilaksanakan sebagai salah satu upaya penyediaan media tanam alternatif untuk mendukung pembibitan kakao. Sekam padi yang biasanya dianggap sebagai limbah pertanian dimanfaatkan kembali melalui proses pengolahan sederhana menggunakan drum kaleng. Pemanfaatan sekam menjadi arang sekam ini sangat penting karena mampu meningkatkan porositas media tanam, memperbaiki aerasi, serta mendukung perkembangan akar bibit kakao. (3/10)

Proses pembuatan arang sekam dilakukan dengan menggunakan sebuah drum kaleng berukuran sedang yang telah dimodifikasi ditambahkan cerobong asap dibagian tengahnya. Langkah pertama yaitu mempersiapkan drum dengan membuat lubang-lubang kecil pada bagian bawah dan samping sebagai saluran udara. Setelah itu, drum diletakkan di tempat terbuka yang aman dari bahan mudah terbakar. Sekam padi kemudian dimasukkan ke dalam drum hingga penuh, lalu dilakukan proses pembakaran secara perlahan. Api dijaga agar tidak menyala terlalu besar, melainkan hanya berupa bara yang merambat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil sekam yang terbakar sebagian, sehingga menghasilkan arang sekam berwarna hitam namun tetap ringan dan tidak menjadi abu.

Arang sekam yang sudah jadi kemudian diayak untuk memisahkan bagian kasar, sehingga diperoleh tekstur yang halus dan sesuai untuk campuran media tanam. Di BPP Busungbiu, arang sekam ini dimanfaatkan sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan media pembibitan kakao. Biasanya dicampur dengan tanah topsoil dan pupuk organik dengan perbandingan seimbang. Kehadiran arang sekam dalam campuran media pembibitan sangat membantu menjaga kelembaban, memperlancar sirkulasi udara di dalam polybag, serta mengurangi resiko serangan penyakit tular tanah.

Dengan adanya kegiatan pembuatan arang sekam ini, BPP Busungbiu tidak hanya mampu memanfaatkan limbah pertanian secara optimal, tetapi juga mendukung keberhasilan pembibitan kakao yang sehat dan berkualitas. Kegiatan ini sekaligus memberikan contoh nyata kepada petani mengenai teknologi sederhana namun bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas tanaman.