(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MONITORING HASIL APLIKASI FUNGISIDA RAMAH LINGKUNGAN PADA KTT. ANYAR SARI

Admin distan | 22 Agustus 2025 | 7 kali

     Kamis, 22 Agustus 2025 petugas melaksanakan kegiatan monitoring pengendalian penyakit kanker batang Pada tanaman kopi. Pada kegiatan pengendalian penyakit tanaman kopi di Kelompok Tani Ternak (KTT) Anyar Sari, telah dilakukan aplikasi fungisida berbahan aktif belerang sebagai salah satu upaya untuk menekan perkembangan penyakit kanker batang. Penyakit kanker batang pada tanaman kopi dikenal sebagai salah satu masalah serius yang dapat mengganggu pertumbuhan, produktivitas, bahkan menyebabkan kematian tanaman. Serangan penyakit ini umumnya ditandai dengan adanya luka pada batang yang berwarna coklat kehitaman, disertai keluarnya cairan berbau tidak sedap, hingga jaringan kulit batang mengelupas.


     Berdasarkan hasil aplikasi di lapangan, diketahui bahwa penggunaan fungisida berbahan belerang memberikan efek positif terhadap penekanan perkembangan kanker batang pada intensitas serangan yang masih tergolong ringan. Pada tanaman kopi dengan gejala awal, yaitu luka kecil dan jaringan yang belum terlalu luas, aplikasi fungisida mampu membuat luka kanker menjadi kering secara bertahap. Hal ini terlihat dari perubahan warna jaringan yang awalnya basah dan berlendir menjadi kering, serta berhentinya perkembangan luka baru di sekitar area yang terkena penyakit. Dengan kondisi tersebut, tanaman masih mampu melanjutkan pertumbuhannya meskipun meninggalkan bekas luka pada bagian batang yang terserang.


     Namun, pada tanaman kopi yang sudah menunjukkan gejala kanker batang dengan intensitas berat, hasil aplikasi tidak memberikan perbaikan yang optimal. Luka kanker memang tampak mulai mengering setelah dilakukan perlakuan fungisida belerang, tetapi proses pengeringannya berlangsung sangat lambat. Seiring berjalannya waktu, jaringan tanaman yang sudah terlalu luas mengalami kerusakan permanen, sehingga aliran nutrisi dan air ke bagian atas batang terhambat. Akibat kondisi tersebut, tanaman kopi yang sudah terserang berat akhirnya tidak mampu bertahan dan mati meskipun sudah dilakukan pengendalian.


     Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi fungisida berbahan belerang cukup efektif digunakan untuk menekan perkembangan penyakit kanker batang pada intensitas ringan. Oleh karena itu, pengendalian dengan fungisida sebaiknya dilakukan sejak dini, ketika gejala masih awal, agar tanaman kopi tetap dapat diselamatkan. Sementara itu, pada serangan berat, tindakan pengendalian kimia saja belum cukup efektif sehingga perlu dikombinasikan dengan metode lain seperti sanitasi kebun, pemangkasan bagian batang yang sakit, atau bahkan penggantian tanaman baru. Dengan langkah tersebut diharapkan keberlanjutan produksi kopi di KTT Anyar Sari dapat terjaga dengan lebih baik.