Setiap helai kain tenun Buleleng menyimpan cerita—tentang ketekunan, warisan, dan cinta pada budaya. Namun, tahukah kita bahwa semua itu berawal dari biji kapas kecil yang ditanam dengan penuh harapan?
Hari ini, Kamis, 4 September 2025, Bupati Buleleng bersama TP PKK Kabupaten Buleleng, didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, melaksanakan penanaman kapas di lahan Integrated Farm Buleleng. Varietas yang ditanam adalah Kanesia 22, varietas unggul yang mampu menghasilkan 2 hingga 2,5 ton per hektar.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pengembangan tenun lokal, kebanggaan masyarakat Buleleng. Kapas yang ditanam bukan hanya sekadar tanaman, tetapi merupakan bahan baku alami yang kelak akan dipintal menjadi benang, lalu ditenun menjadi karya budaya bernilai tinggi.
Melalui kegiatan ini, TP PKK Kabupaten Buleleng menegaskan komitmen untuk menumbuhkan kesadaran bersama. Warisan budaya, khususnya tenun Buleleng, harus dijaga dari hulu hingga hilir—dari lahan pertanian hingga menjadi kain yang memancarkan identitas daerah.
Penanaman kapas hari ini juga menjadi simbol kebersamaan. Ibu-ibu PKK, masyarakat, hingga generasi muda diajak terlibat aktif agar semangat melestarikan tenun Buleleng terus hidup lintas generasi.
Dari bumi Buleleng, kita rawat warisan.
Dari tangan ibu, lahir benang kehidupan.
Untuk Buleleng, untuk Indonesia.