Pada hari Selasa 16 September 2025, Plt. Kepala Bidang Penyuluhan dan Staf melaksanakan pengawasan dan pengecekan lahan pertanian. Pengawasan dan pengecekan lahan pertanian merupakan salah satu kegiatan penting dalam mendukung keberhasilan budidaya tanaman pangan, khususnya padi. Baru-baru ini, telah dilaksanakan kegiatan pengawasan dan pengecekan lahan sawah di tiga wilayah berbeda, yakni BPP Seririt, BBU Tangguwisia, dan BPP Busungbiu. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pengolahan dan pertanaman berjalan sesuai standar serta memantau perkembangan tanaman di lapangan.
1. Pengawasan Pengolahan Lahan Sawah di BPP Seririt
Di wilayah kerja BPP Seririt, dilakukan pengawasan terhadap kegiatan pengolahan lahan sawah seluas 40 are. Saat ini, lahan tersebut masih berada dalam tahap pengolahan tanah, yang mencakup proses pembajakan dan penggaruan.
Pengolahan tanah yang optimal sangat penting untuk menciptakan kondisi tanah yang gembur dan siap tanam, sehingga mendukung pertumbuhan akar tanaman secara maksimal. Berdasarkan hasil pengawasan, proses pengolahan berjalan lancar tanpa hambatan berarti, dan lahan diperkirakan akan siap untuk penanaman dalam waktu dekat.
2. Pengecekan Lahan di BBU Tangguwisia
Selanjutnya, kegiatan pengecekan dilakukan di BBU Tangguwisia. Di lokasi ini, terdapat dua jenis varietas padi yang ditanam pada lahan dengan total luas 90 are, yaitu:
• 40 are ditanami padi varietas Semeton Buleleng dengan umur tanaman 3 HST (Hari Setelah Tanam). Tanaman ini masih berada pada fase awal pertumbuhan, dan terlihat tumbuh merata dengan kondisi yang baik.
• 50 are ditanami padi varietas Inpari 32 yang telah mencapai umur 96 HST. Tanaman berada pada fase akhir pertumbuhan dan mendekati masa panen.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kegiatan budidaya padi di BBU Tangguwisia berjalan dengan baik dan sesuai harapan, dengan pengelolaan yang cukup optimal dari petani setempat.
3. Pengecekan Lahan di BPP Busungbiu
Kegiatan pengecekan juga dilaksanakan di wilayah BPP Busungbiu, dengan fokus pada lahan sawah yang ditanami padi varietas Inpari 32 dengan umur tanaman 71 HST. Tanaman telah memasuki fase pengisian bulir, yang merupakan tahap penting menjelang panen.