(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMUPUKAN KEDUA DAN PENGUKURAN VARIABEL TUMBUH PADA DEMPLOT PADI DI BPP KECAMATAN BUSUNGBIU

Admin distan | 28 Juli 2025 | 17 kali

Pemupukan merupakan salah satu tahapan penting dalam budidaya padi yang baik selain persiapan lahan melalui pengolahan tanah minimal dua kali untuk menggemburkan tanah dan mematikan gulma, serta membuat saluran irigasi agar pengaturan air di petakan dapat terkontrol dengan baik. Pemilihan varietas padi unggul seperti Inpari 32 label putih yang ditanam di lahan BPP Kecamatan Busungbiu, karena varietas ini memiliki potensi hasil tinggi, tahan hama, serta umur genjah sehingga mempermudah rotasi tanam. Selain penggunaan benih padi yang unggul, perlu diperhatikan pula perihal pemupukan. Pemupukan kedua yang dilaksanakan secara tepat jenis, dosis, dan waktu menggunakan urea dan NPK Phonska, serta pupuk organik, yang diaplikasikan secara bertahap mengikuti fase pertumbuhan tanaman padi. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), melalui pemantauan rutin dan menanam serempak untuk memutus siklus hama, serta menggunakan pestisida hanya jika diperlukan sesuai ambang batas pengendalian. 

Pada  hari ini Senin, 28 Juli 2025. Seluruh petugas pertanian di Kecamatan Busungbiu bergotong-royong melaksanakan pemupukan kedua pada umur padi 21 hari setelah tanam (Hst) diikuti oleh pengukuran kedua kalinya untuk variabel pertumbuhan di masing masing rumpun tetap perlakian yang sudah ditentukan melalui metode random sampling minggu lalu. Pada demplot kali ini menggunakan 3 perlakuan yakni Perlakuan I (Sistem Tanam Tegel), Perlakan II (Sistem Tanam Jajar Legowo) dan Perlakuan III (Sistem Tanam SRI).

Penentuan rumpun tetap adalah penandaan dan penetapan rumpun tertentu secara tetap pada petak demplot untuk diamati pertumbuhannya dari waktu ke waktu, tanpa diganti dengan rumpun lain. Tujuan penentuan rumpun tetap pada pembuatan demplot tanaman padi secara ringkas dan jelas:

1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara detail

– Untuk memantau tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, dan fase pertumbuhan pada rumpun yang sama dari waktu ke waktu.

2. Menilai potensi hasil per rumpun secara akurat

– Sebagai dasar menghitung potensi hasil panen di demplot berdasarkan data produktivitas rumpun tetap.

3. Sebagai titik referensi pengamatan lapangan

– Mempermudah petugas lapangan melakukan pengamatan secara konsisten pada titik yang sama.

4. Mengetahui respon tanaman terhadap perlakuan demplot

– Untuk melihat pengaruh perlakuan (varietas, pemupukan, pengairan) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.

5. Mengurangi bias pengamatan antar rumpun

– Data lebih stabil karena diambil dari rumpun yang sama, bukan berpindah-pindah rumpun setiap pengamatan.

Harapannya, dengan dilaksanakan pengukuran rutin setiap minggu akan menghasilkan data yang cukup untuk dijadikan bahan analisis pengaruh sistem tanam terhadap pertumbuhan tamaman padi, selain itu demplot ini dapat memberikan informasi yang valid dan terukur sehingga nantinya hasil akhir yang ditentukan saat panen nanti mampu menjadi bahyan untuk diseminasi petugas pertanian dalam menyelenggaran penyuluhan pertanian di tingkat lapangan, khususnya petani di Kecamatan Busungbiu