(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

UPAYA MENGENDALIKAN JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN CENGKEH DIKECAMATAN BANJAR

Admin distan | 10 September 2018 | 2668 kali

Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Banjar mengatakan jika petani cengkeh saat ini belum tahu tentang banyaknya tanaman cengkeh yang sudah terserang jamur akar putih (JAP) lambat laun akan mengalami dampak yang sangat signifikan terhadap kematian tanaman. Kekurang tahuan petani cengkeh saat ini akibat serangan JAP, bila dilihat sepintas kelihatan tanaman masih sehat dan masih berbuah, namun suatu ketika terjadi kematian seolah olah mati mendadak. Apabila dibongkar, ternyata akar-akar tanaman sudah terserang berat.

Ketika diadakan latihan petani dalam pengendalian penyakit JAP, dilokasi praktek identifikasi dikebun Bapak Dewa Sura Desa Banyuseri, ternyata 80 persen dari total tanaman cengkeh yang dipelihara sudah terserang. Pemilik kebun baru sadar ternyata tahun ini semua tanaman cengkehnya berbuah lebat dan panen raya.  Hasil identifikasi ini menjadikan semua peserta pelatihan menjadi terkejut menyaksikan tanaman masih kelihatan subur tapi akar sebagian sudah berwarna putih akibat serangan jamur.

Berbagai uapaya yang dilakukan dalam mengatasi berkembangnya penyakit JAP ini, Balai Penyuluhan Pertanian melaksanakan langkah langkah diantaranya, memberikan pengetahuan terhadap organisma pengganggu tumbuhan yang mengakibatkan kerusakan. Meningkatkan keterampilan petani cengkeh dalam pengendalian Penyakit JAP, dan akhirnya mampu merubah sikap petani untuk menjadi tangguh dalam pengendalian JAP serta memperbaiki lingkungan. Inialah langkah langkah tugas Balai Penyuluhan Pertanian, khususnya di Kecamatan Banjar.

Sebagai tahap awal dalam rangka  menginformasikan JAP  adalah dengan melatih Penyuluh Pertanian diwilayah binaannya agar penyuluh memahami dan mampu memberikan bimbingan dan pendampingan kepada petani diwilayahnya. Pelatihan di BPPdilakukan  hari senin untuk selanjutnya di minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya. Setelah Penyuluh berlatih di BPP, dilapangan wajib untuk membantu mengihtiarkan apa yang menjadi masalah yang harus dipecahkan ditingkat petani. Saat ini tanaman cengkeh dikecamatan Banjar mencapai 2500 Ha, tersebar di 12 Desa.

Disamping  kegiatan Penyuluhan kepada petani cengkeh Balai Penyuluhan Pertanian juga telah mendesiminasi berbagai tegnologi untuk menanggulangi serangan JAP, diantaranya, perbanyakan Trichoderma yang telah diperbanyak kelompok PPAH  Swaka Mitra Banjar Pegentengan,  memproduksi pupuk organic dari Simantri, seperti kelompok Tani Ternak Bhuana Giri Ulangun dan Kelompok Tani Raja Banteng. Pengaplikasian Mikro organism local untuk memperbaiki  sifat fisik biologi dan kimia tanah.

Balai Penyuluhan Pertanian mengharapkan agar pelatihan dari kelompok tani secara swadaya dilakukan, atau mencari terobosan  melalui dana Desa sehingga harapan kita bersama  penyakit JAP ini tidak banyak mematikan tanaman cengkeh. Petani cengkeh secara umum di kabupaten Buleleng dapat menikmati hasil sesuai dengan harapan.

Sada Wedantara