(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PROGRAM UPSUS SIWAB

Admin distan | 07 November 2018 | 6506 kali

Upaya Khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB) adalah salah satu program yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri.

Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian No. 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditanda tangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016.

Program ini memiliki tujuan meningkatkan populasi sapi secara berkelanjutan dengan memaksimalkan potensi sapi indukan dalam menghasilkan anak, meningkatkan mutu/genetic sapi Bali  mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi yang ditargetkan tercapai pada 2026 dan mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.

Oleh karena itu, UPSUS SIWAB akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet.

Kegiatan Upsus Siwab Meliputu

  1. Pelaksanaan kegiatan IB
  2. Penyediaan dan distibusi semen beku, Nitrogen (N2) Cair dan Kontainer
  3. Pemenuhan Hijauan Pakan
  4. Penanggulangan Gangguan Reproduksi
  5. Pengendalian Pemotongan Betina Produktif

Pelaksanaan UPSUS SIWAN

  1. Setiap sapi indukan umur 2-8 tahun dilakukan identifikasi status reproduksi ternak sapi oleh petugas peternakan dan kesehatan hewan
  2. Ternak sapi indukan normal didaftarkan sebagai aseptor IB
  3. Ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi ditangani secara medic reproduksi oleh dokter hewan terdekat, sedangkan ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi permanen direkomendasikan untuk dipotong
  4. Ternak sapi yang sudah IB maupun ternak sapi yang kawin alam dilakukan pemeriksaan kebuntingan paling cepat 2 bulan setelah kawin
  5. Setiap kelahiran pedet hasil IB maupun kawin alam dilaporkan segera melalui ISHIKNAS

 program utama tersebut merupakan upaya penerapan sistem manjemen reproduksi yang baik meliputi: pemeriksaan status reproduksi dan gangrep (gangguan reproduksi), pelayanan IB dan kawin alam, pemenuhan semen beku dan N2 Cair, pengendalian betina produktif, dan pemenuhan hijauan pakan ternak dan konsentrat. Kegiatan ini terintegrasi menggunakan pendekatan peran aktif masyarakat dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya peternakan untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor Sapi/Kerbau pada tahun 2017.

Inovasi teknologi peternakan dan veteriner yang di implementasikan dalam mendukung program UPSUS SIWAB utamanya di lokasi Demfarm adalah :

  1. a) Pakan tambahan atau aditif (Bioplus untuk pedet dan Minoxvit untuk pejantan dan induk),
  2. b) Hormon untuk sinkronisasi berahi (Estrunak),
  3. c) Vaksin untuk pencegahan diare anak sapi (Vaksin ETEC+VTEC),
  4. d) Kit deteksi penyakit surra dan beberapa penyakit strategis lainnya (Surelisa Kit-Te dan Felisavet),
  5. e) Kit deteksi kebuntingan dini (Imunodotbloting),
  6. f) Hijauan pakan ternak berkualitas (Indigofera sp).

 

Dengan inovasi teknologi tersebut, diharapkan permasalahan produksi dan reproduksi sapi dapat diatasi, sehingga terjadinya peningkatan produktivitas dan populasi sapi dan kerbau secara umum.

 

Widi/PKH