(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Produksi Cengkeh (Zyzygium Aromaticum) di Kecamatan Kubutambahan Tahun 2018 di Prediksi Meningkat

Admin distan | 04 Oktober 2018 | 1506 kali

Cengkeh (Zyzygium Aromaticum) merupakan salah satu komoditas pertanian yang tertingggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam penggunaan minyak atsiri, namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk memberi peluang dan kesempatan untuk lebih meningkatkan produksi, sehinggga dapat meningkatkan pendapatan petani cengkeh dan mendukung perkembangan industri cengkeh. Mengapa perkebunan cengkeh perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah ataupaun swasta untuk dikembangkan? Karena cengkeh selain merupakan bahan untuk rokok kretek, juga banyak digunakan sebagai bahan masakan dan bisa menghangatkan badan terutama untuk negra-nrgara dingin seperti eropa.

Sesungguhnya dengan masih banyaknya lahan yang kosong terutama di pulau-pulau besar yang minim penduduknya seperti di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Irian Jaya bisa dijadikan sebagai lahan perkebunan cengkeh yang produktif. Daerah sentra produksi cengkeh terdapat di kabupaten Buleleng Khususnya di Kecamatan Kubutamban (Bali), Pulau Jawa, ternate, Sulawesi, dan Ambon. Salah satu daerah produksi cengkeh adalah kabupaten Buleleng (kec. Kubutambahan). Selain didukung dengan keadaan alamnya, juga didukung oleh instansi terkait (Dinas Pertanian Propinsi/Kabupaten).

Produksi Cengkeh (Zyzygium Aromaticum) di Kecamatan Kubutambahan di prediksi meningkat tahun 2018 terlihat dari tabel :

Tahun

Luas Tanam (Ha)

Produksi

2017

1.011,13

52,97 ton

2018

1.004,00

529,7 ton

 

Ini terlihat peningkatan yang cukup signifikan antara tahun 2017 dengan hasil produksi tahun 2018 pada tabel produksi cengkeh . Dalam rangka pengembangan perkebunan cengkeh dan tantangan menghadapi persaingan dalam era perdagangan bebas maka pasar menuntut produksi yang bermutu tinggi, keseragaman hasil, aman terhadap kesehatan dan ramah lingkungan.

 

 

 

Oleh : Gede Ngurah Sani Arimbawa/BPP Kubutambahan