Kompos merupakan jenis pupuk organik yang sebagian atau seluruhnya berasal dari bahan-bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah. Bahan-bahan organik yang dijadikan sebagai kompos terlebih dahulu melalui proses pengomposan sebelum dapat diaplikasikan ke lahan pertanian. Proses pengomposan bertujuan untuk untuk menurunkan rasio C/N bahan organik kompos agar mendekati rasio C/N tanah sehingga dapat diserap dengan mudah oleh tanaman. Bahan organik yang dapat digunakan sebagai kompos dapat berasal dari limbah pertanian. Salah satu limbah pertanian yang potensial dijadikan sebagai kompos adalah jerami padi. Jerami merupakan limbah dari proses panen padi yang banyak dihasilkan di lahan sawah.
Provinsi Bali merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi limbah jerami yang melimpah. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, pada tahun 2017 produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 806.116 ton. Berdasarkan data Litbang Pertanian, untuk 1 ton gabah (GKG) dari pertanaman padi mampu menghasilkan 1,5 ton jerami. Dengan jumlah produksi gabah (GKG) di Bali yang mencapai 806.116 ton, maka potensi jerami padi yang tersedia yaitu sekitar 1.209.174 ton. Namun, jumlah jerami yang melimpah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani untuk menambah nilai guna jerami padi.
Berdasarkan kebiasaan petani di lapangan, jerami dari sisa panen padi sebagian besar dibakar langsung di lahan dengan tujuan mempercepat persiapan lahan untuk masa tanam berikutnya. Pembakaran jerami secara terus-menerus di lahan pertanian dapat menyebabkan meningkatnya suhu udara di permukaan tanah serta menyebabkan polusi udara sehingga dapat memusnahkan mikroorganisme yang berguna dalam proses biologis tanah, seperti perombak bahan organik tanah sehingga berdampak pada menurunnya kadar bahan organik dalam tanah.
Maka dari itu, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan jerami padi untuk diolah menjadi kompos. Pengomposan jerami padi bertujuan untuk meningkatkan unsur hara tanah serta dapat mengurangi biaya produksi petani dalam pembelian pupuk. Pengolahan secara maksimal jerami padi menjadi kompos mampu menghasilkan rendemen kurang lebih 60% dari bobot awal jerami, sehingga dengan jerami yang tersedia sebesar 1.209.174 ton maka kompos yang dihasilkan dapat mencapai 725.504,4 ton. Dengan adanya pemanfaatan jerami padi menjadi kompos dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meminimalisir penggunaan pupuk anorganik yang semakin masif digunakan saat ini. Selain itu, kesehatan lahan pertanian dapat terus terjaga dari dampak buruk pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan.
Ardhi Krisnawan/BPP Seririt
Sumber :
http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/2/file/Bagian-Keempat.pdf
https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/126/bankdata/data-statistik-produksi-padi-sawah-menurut-propinsi-th-2013-2017-76.pdf
https://isroi.com/2009/05/14/pemanfaatan-jerami-padi-sebagai-pupuk-organik-in-situ-untuk-mengurangi-penggunaan-pupuk-kimia-dan-subsidi-pupuk/
https://www.iribb.org/index.php?option=com_content&view=article&id=141:pemanfaatan-jerami-padi-sebagai-pupuk-organik-in-situ-untuk-memenuhi-kebutuhan-pupuk-petani&catid=9:artikel&Itemid=58
https://www.google.co.id/search?safe=strict&hl=id&authuser=0&biw=1920&bih=948&tbm=isch&sa=1&ei=ilz_W4_eDIeGoASKnaqoBQ&q=jerami+padi&oq=jerami+padi&gs_l=img.3..0j0i7i30l9.41220.41220..41474...0.0..0.133.133.0j1......0....1..gws-wiz-img.5aXbd2h8Pwo#imgrc=5d894j9upmNAMM: