(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pertanian Terintegrasi Bag. 1

Admin distan | 15 Desember 2015 | 1610 kali

Oleh : IGA. Maya Kurnia-PP Madya- Distanak Buleleng

Pertanian Terintegrasi sebagai upaya dari keinginan membangun pertanian berkelanjutanadalah gerakan pertanian yang menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Sebuah sistem terintegrasi antara praktek produksi tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang memiliki fungsi (1). Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia; (2). Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian; (3). Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien; (4). Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan; (5). Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan(Wikipedia_Indonesia).  Sistem pertanian Terintegrasi seringkali disebut dengan istilahIntegrated Farming System.  Sistem ini memiliki satu pusat dan satu tujuan yaitu manusia yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pusat ini dikelilingi dengan berbagai model kegiatan ekonomi pertanian yang saling berkaitan satu sama lain misalnya peternakan, perikanan, ladang/persawahan dan pengelolaan limbah (waste treatment).

Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan energi sebagai motor kehidupannya. Dengan integrated farming system, manusia tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga pangan sebagai kebutuhan primer dan energi panas serta listrik.

Peternakan memainkan peran sebagai sumber energi dan penggerak ekonomi dalam integrated farming system. Sumber energi berasal dari daging, susu, telur serta organ tubuh lainnya bahkan kotoran hewan. Sedangkan fungsi penggerak ekonomi berasal dari hasil penjualan ternak, telur, susu dan hasil sampingan ternak (kotoran ternak).  

Dalam mendesain komponen peternakan yang akan digunakan untuk integrated farming system faktor biosekuriti adalah faktor penting yang harus selalu diperhatikan. Yang menjadi fokus biosekuritu adalah pencegahan penularan penyakit antar hewan.  Seperti diketahui bahwa babi dan unggas air tidak boleh dipelihara berbarengan dengan ayam. Hal ini dikarenakan unggas air adalah reservoir yang akan menularkan virus AI ke berbagai hewan termasuk ayam tanpa unggas air tersebut menderita sakit. Sedangkan babi adalah mixing vessel, yang bila bersamaan terinfeksi virus AI dan influenza manusia, berpotensi menghasilkan virus baru yang dikhawatirkan dapat menyerang manusia dan ayam. Oleh karena itu, keduanya tidak boleh dipelihara dalam satu peternakan.  Hal serupa juga berlaku untuk sapi dan babi. Keduanya disarankan tidak dipelihara dalam satu lokasi karena beresiko terjadi penularan cacing pita dari sapi ke babi atau sebaliknya.  Di lapangan, kombinasi antar hewan ternak umumnya jarang dilakukan. Biasanya ternak dikombinasikan dengan ikan. Jikapun ada, biasanya dipelihara dalam kandang atau lokasi berbeda, terpisah jarak yang jauh juga sistem kerja yang terpisah, atau dengan kata lain, tidak berhubungan satu sama lain. Contohnya adalah pekerja di kandang babi tidak boleh masuk ke kandang sapi begitupun sebaliknya.

Download disini