(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA PADA TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

Admin distan | 03 Desember 2018 | 37904 kali

Penyakit bercak daun cercospora atau bercak coklat sempit (narrow brown leaf spot) tersebar luas di negara-negara penanam padi. Di Indonesia penyakit berkembang dengan baik terutama pada daerah-daerah lahan yang miskin unsur nitrogen dan kalium. Menjadi penyakit utama pada pertanaman padi lahan sawah tadah hujan dan gogo. Penyakit menyerang tanaman padi terutama pada bagian daun menyebabkan fungsi fotosintesis terganggu. Apabila serangan terjadi pada fase generatif menyebabkan pengisian gabah menjadi kurang sempurna atau hampa sehingga bobot gabah dan kualitas gabah menjadi rendah.

Gejala Penyakit
Pada daun terdapat bercak-bercak sempit memanjang, berwarna coklat kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun. Banyaknya bercak makin meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan. Pada serangan yang berat bercak-bercak terdapat pada upih daun, batang, dan bunga. Pada saat tanaman mulai masak gejala yang berat mulai terlihat pada daun bendera. Gejala mulai tampak 2-4 minggu setelah padi di pindah, dan gejala paling berat tampak lebih kurang satu bulan sebelum panen.

Penyebab Penyakit
Penyakit disebabkan oleh jamur Cercospora janseane (Racib) O. Const. Semula jamur disebut Napicladium janseanum Racib. Di Jepang disebut Cercospora oryzae Miyake. Jamur membentuk konidiofor berwarna coklat, keluar melalui mulut kulit, sendiri-sendiri atau berkumpul sanpai 3, dengan ukuran 88-140 x 4-5 µm. Konidium berbentuk gada terbalik, bersekat 3-10, dengan ukuran 20-60 x 5 µm (Ou, 1985).

Daur Penyakit
Konidium jamur disebarkan oleh angin dan infeksi terjadi melalui mulut kulit. Gejala baru tampak 30 hari atau lebih setelah infeksi. Ini menyebabkan lambatnya gejala di lapangan, meskipun infeksi dapat terjadi pada daun muda maupun daun tua. C. janseana mempertahankan diri dari musim ke musim pada biji-biji dan jerami. Diduga jamur dapat bertahan pada rumput-rumput liar; antara lain di India jamur dapat menginfeksi lempuyangan (Panicum repens).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit
Umumnya penyakit bercak daun cercospora berkembang lebih baik pada musim kemarau. Meskipun belum diketahui secara pasti varietas-varietas yang tahan dan rentan terhadap penyakit ini, tetapi kenyataan di lapangan sering menunjukkan reaksi yang sangat beragam. Penyakit sangat dipengaruhi oleh jenis padi. Varietas Ciherang, IR 64 dan turunannya dilapangan sering kali menunjukkan reaksi sangat rentan terhadap bercak cercospora. Kandungan unsur hara terutama nitrogen dan kalium sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit ini. Tanaman padi yang kekurangan unsur nitrogen dan kalium lebih rentan terhadap penyakit bercak daun cercospora.

Pengendalian Penyakit
Selama ini pengendalian penyakit bercak daun cercospora hanya dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida. Pengendalian dengan 3 kali penyemprotan yaitu pada fase anakan maksimum, awal pembungaan dan awal pengisian dengan fungisida benomil, mankozeb, carbendazim, atau difenoconazol dengan dosis 1 cc per 1 liter air, dengan volume semprot 500 liter per ha, dapat menekan perkembangan penyakit bercak daun cercospora dan menekan kehilangan hasil padi sampai dengan 30%.

Sumber : Sudir, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Jl. Raya IX Sukamandi Subang

https://www.artikelpadi.com/penyakit-bercak-daun-cercospora-pada-tanaman-padi-dan-cara-pengendaliannya/

Ardhi Krisnawan/BPP Seririt