(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Menanam Jagung Dimusim Hujan

Admin distan | 23 Desember 2015 | 19041 kali

Oleh : IGA. Maya Kurnia/PP. Madya

Distanak Kab. Buleleng

Teknik bertanam jagung di musim hujan tidak jauh berbeda dengan musim kemarau. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain adalah : (a). Drainase lahan, pastikan tanaman tidak tergenang pada saat terjadi limpasan air hujan yang tinggi dengan cara membuat guludan yang lebih tinggi dari biasanya. Saluran pembuangan juga harus diperhatikan, harus dibuat cukup lebar untuk membuang limpasan air hujan; (b). Pemilihan Varietas sangat penting untuk menggunakan varietas yang tahan bulai dan tahan penyakit daun. Sebagai catatan : benih yang mahal belum tentu tahan bulai; (c). Penggunaan pupuk berimbang sesuai anjuran pemupukan adalah 500 kg organik, 100 Kg UREA dan 300 kg NPK, atau sesuai rekomendasi setempat; (d). Pengendalian OPT terutama saat musim hujan seperti ini, penggunaan pestisida kimia cenderung tidak efektif karena jika terkena air hujan, bahan aktif pestisida cenderung lebih cepat hilang tercuci bahkan meski dicampur dengan perekat.  Selain itu, tingginya kelembaban dan kadar air tanaman akan dengan cepat menurunkan konsentrasi  estisida. Penggunaan agensia hayati jauh lebih efektif karena berisi spora hidup yang jika kita semprotkan pada kondisi yang lembab justru akan lebih cepat berkembang biak untuk mengendalikan OPT sasaran; (e). Pengetahuan OPT utama jagung di musim hujan, diantaranya : (1). Bulai (Peronosclerospora maydis). Pada kelembaban tinggi tanaman jagung akan lebih mudah terserang dengan penyakit ini. ini adalah penyakit yang sangat sulit dihilangkan, sehingga jika ada tanaman terserang dianjurkan untuk segera dicabut dan dibakar atau dikubur. Hindari menanam jagung pada daerah kronis endemis di musim penghujan. Perendaman benih menggunakan agensia hayati PF terbukti dapat menekan terjadinya serangan. Penyemprotan PF pada tanaman umur 10-20 hst juga sangat dianjurkan untuk menurunkan tingkat serangan penyakit ini. Adapun syarat utama pf yang digunakan adalah memilii kerapatan spora minimal di atas pangkat 15; (2). Bercak daun (Helmintosporium maydis) dimana serangan diawali dengan terjadinya bercak coklat kekuningan yang memanjang, semakin lama bercak  menjadi satu hingga bagian yang terserang menjadi nglaras  (daun pisang kering). Serangan dimulai pada tanaman dengan umur kuang dari 30 hst. Jika tidak dikendalikan dengan benar, serangan akan terus berlanjut hingga tanaman memasuki umur produktif (60 hst). Keringnya daun akan mengakibatkan fotosintesis berjalan kurang maksimal sehingga pengisian tongkol pun akan terganggu sehinga hasilnya pengisian tongkol tidak muput.

Dengan aplikasi Coryne bacterium secara berkala, serangan penyakit ini dapat berhenti. Adapun syarat  Coryne bacterium yang digunakan adalah memilki kerapatan spora diatas pangkat 20. (3).Ulat penggerek bunga (bundel) yang dapat menyebabkan bunga jantan menjadi rusak sehingga tanaman tidak memiliki bunga jantan. Akibatnya adalah buah jagung memiliki biji yang jarang akibat perkawinan yang tidak merata dan akibat dari kekurangan bunga jantan.Jagung pada umumnya sudah Cukup masak untuk dipanen pada umur 7-8 minggu setelah berbunga. Pemeriksaan di kebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada biji pada waktu anen biasana berada di antara 25–35%. Panen sebaiknya dilakukan pada saat tidak hujan, sehingga pengeringan dapat segera dilakukan. Setelah tongkol dikupas dan dijemur hingga cukup kering, segera di pipil dan pipilan dijemur lagi sampai kering konstan (kadar air ± 12%). Penjemuran sampai cukup kering untuk disimpan biasanya berlangsung selama ±60 jam sinar matahari. Penyimpanan hasil Jagung pipilan yang sudah kering hendaknya disimpan dalarn tempat yang bersih dan kering. Ruangan/gudang penyimpanan terlebih dahulu dibersihkan dan disemprot dengan DDT untuk mencegah serangan hama bubuk (Calandra oyzae L). Penyimpanan dalam karung sebaiknya diletakkan dl atas balok-balok kayu sebagai alat agar tidak langsung menyentuh lantai. Kadar air biji dipertahankan agar tidak lebih dari 14%. Penyimpanan jagung yang berkadar air tinggi akan menyebabkan suhu dalam karung menjadi panas dan biji cepat rusak serta mudah diserang hama bubuk. Usaha mempertahankan kadar air ini dapat dilakukan dengan mengadakan penjemuran ulang sewaktu-waktu.Keuntungan lain menanam Jagung saat musim hujan adalah tidak perlu melakukan penyiraman karena secara alami, hujan telah memenuhi kebutuhan air terhadap jagung. Beda halnya ketika kemarau, harus susah-payah menyirami tanaman jagungnya

Download disini