oleh : Ir.IGusti Ayu Maya Kurnia,MSi/PP Madya pada Dinas Pertanian Kab. Buleleng
Menanam bawang putih tunggal pada umumnya dilakukan di daerah pegunungan yang memiliki hawa sejuk, udara dingin, dan kondisinya cukup kering. Tanaman ini tidak cocok dipelihara di dataran rendah yang banyak mengandung air sebab dapat memicu terjadinya pembusukan. Setelah ditanam dan dilakukan perawatan sedemikian rupa, bawang putih tunggal/lanang biasanya dapat dipanen setelah tiga bulan sejak penanaman. Tingkat pertumbuhan bawang putih tunggal ditentukan sekali oleh kualitas bibitnya. Jadi sebisa mungkin bibit tanaman yang dipakai harus benar-benar dalam kondisi yang sehat dan bebas dari hama dapat diperoleh di balai pertanian. Sedangkan untuk periode penanaman selanjutnya, calon bibit dapat diperoleh dari umbi bawang putih yang telah ditanam di lahan. Paling baik, proses penyeleksian bibit dilakukan ketika tanaman sudah berumur sekitar 70-80 hari. Ambil bawang tunggal/ lanang yang daunnya sudah tampak mengering atau menguning. Ciri-ciri bibit bawang putih tunggal yang baik yaitu ukurannya sedang, kondisinya sehat, berasal dari indukan yang unggul, memiliki postur yang keras, dan permukaan kulitnya licin. Sebelum proses penanaman bibit bawang putih tunggal dimulai, Anda harus menyiapkan lahan penanaman terlebih dahulu. Proses ini diawali dengan membajak serta mencangkul lahan dengan kedalaman antara 30-40 cm. Jangan lupa bersihkan juga sampah, gulma, dan sisa tanaman lain yang ada di lahan tersebut. Setelah struktur tanah sudah gembur, Anda bisa menaburkan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/hektar. Berikutnya buatlah bedengan yang memiliki ukuran lebar 60 cm, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan bentuk lahan. Saatnya melakukan penanaman bibit. Perlu diketahui, tanaman bawang putih tunggal berkembang biak melalui bagian umbinya. Sebelum ditanamkan, umbi-umbi tersebut perlu dikeringkan terlebih dahulu di ruangan yang sejuk untuk mengurangi kadar air sekaligus memicu pertumbuhan tunasnya. Adapun jarak penanaman bawang putih tunggal yang bagus adalah 20 x 20 cm. Jadi dalam setiap lahan seluas 1 hektar, Anda bisa menanam kurang lebih 200.000 bibit bawang putih. Upaya penyiraman bawang putih tunggal dapat dilakukan memakai gembor atau selang air dengan sistem lab. Jika Anda menyiram dengan gembor, usahakan gembor yang dipakai memiliki lubang keluar yang berukuran kecil. Frekuensi penyiraman saat masa awal penanaman dapat dikerjakan setiap hari. Setelah tanaman sudah tumbuh subur, frekuensi tersebut diturunkan hingga menjadi seminggu sekali. Penyiraman dapat dihentikan menjelang masa panen yaitu 3 bulan setelah penanaman. Tanaman bawang putih membutuhkan pupuk yang mengandung sulfur tinggi untuk menjaga rasa dan aroma khasnya. Anda bisa memanfaatkan pupuk KCI sebagai sumber kalium dan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen. Sedangkan jika Anda memakai pupuk Urea, Anda bisa menyeimbangkan nutrisi yang didapatkan oleh bawang putih ini dengan menambahkan pupuk ZK. Meskipun sudah dirawat dengan baik, kadang-kadang ada beberapa tanaman bawang putih lanang yang tidak tumbuh sempurna. Oleh sebab itu, diperlukan adanya upaya penyulaman untuk menambal tanaman-tanaman yang telah mati. Proses ini biasanya dilakukan seminggu setelah penanaman bibit. Sedangkan penjarangan ialah upaya mengurangi jumlah tanaman di suatu lahan akibat populasinya terlalu padat. Penyiangan lahan bisa dilakukan sebanyak 2 kali/periode penanaman yaitu 2-3 minggu setelah tanam dan 4-5 minggu setelah tanam. Proses ini dilaksanakan dengan membersihkan semua gulma yang tumbuh di lahan hingga tuntas. Namun bila tanaman pengganggu masih tumbuh cukup rimbun, Anda tetap harus menyianginya sekali lagi. Pembubunan adalah proses memperbaiki bedengan sebagai tempat pertumbuhan tanaman budidaya. Pembubunan dilakukan terutama pada bagian tepi bedengan yang telah longsor akibat aliran air. Tanah yang dipakai untuk memperbaiki bedengan sebaiknya diambil dari parit yang terletka di pinggirannya sehingga Anda pun bisa sekalian menggali parit tersebut. Bawang putih tunggal biasanya dipanen setelah usianya menginjak 90-120 hari. Ciri-cirinya yaitu warna daunnya menguning dan tangkai daunnya pun terasa keras. Cara panen bisa dilakukan dengan mencabut tanaman secara langsung. Tetapi jika tekstur media tanamnya terlalu keras, pemanenan harus dikerjakan dengan teknik pencungkilan agar tidak merusak umbi bawang putih lanang. Hasil panen kemudian diikat per 30 tangkai tanaman. Jemur tanaman bawang putih ini selama 1-2 minggu untuk mengurangi kadar airnya sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama.
Sumber : blog.tokotanaman.com › Budidaya