(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

KELOR (Moringa oleifera)

Admin distan | 20 Januari 2020 | 25902 kali

Oleh Ir. IGusti Ayu Maya Kurnia, MSi

PP Madya

Koordinator Petugas Pertanian di Kecamatan Sukasada

 

Tanaman dengan nama lain Merunggai atau bahasa ilmiahnya Moringa oleifera ini adalah jenis tanaman dari suku Moringaceae. Tanaman kelor ini dapat tumbuh setinggi 7-11 meter. Untuk bentuk daun tanaman ini adalah bulat telur dengan memiliki ukuran yang kecil tersusun majemuk dalam satu tangkai pohon. Manfaat dari daun ini bisa digunakan untuk sayur dan obat-obatan. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan sedangkan tudung pelepah bunga berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dan aromanya menyebar semerbak. Buah kelor bentuknya segitiga memanjang, atau sering disebut dengan kelentang. Buah ini juga bisa dibuat untuk sayuran. Daun kelor teruji secara klinis dapat menyembuhkan penyakit-penyakit, seperti jantung, kanker, diabetes, rematik, alergi, dan obesitas. Berbagai manfaat yang didapat tak lepas dari kandungan yang terdapat dari tanaman ini. Yaitu argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylaline, threonine, thryptopan, dan valine. Cara menanam pohon kelor ini tidak terlalu sulit karena pohonnya bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan dalam budidaya kelor. Bagi tahap awal penanaman pohon kelor ini persiapan adalah langkah yang sangat penting. Karena kondisi tanah yang subur akan mendukung tanaman kelor tumbuh dengan maksimal. Kriteria lahan yang baik sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan diantaranya: (1).Terkena cahaya matahari langsung minimal 6 jam sehari, (2). Dekat dengan sumber air, (3).Mengandung unsur hara yang cukup. Agar pohon kelor nantinya dapat tumbuh dengan baik perlu dilakukan pembersihan hama yang tumbuh dari lahan. Jika mendapati hanya sedikit gulma yang tumbuh maka, tinggal mencabutnya dan buang jauh-jauh gulma tersebut. Namun apabila gulma (tanaman liar) sudah tumbuh dalam jumlah yang banyak. Maka bisa memanfaatkan herbisida sehingga akan lebih cepat mematikan gulma pengganggu. Selanjutnya adalah membuat lubang tanam. dapat menggunakan cangkul untuk membuat lubang tanamnya. Buatlah lubang dengan diameter sekitar 50-70 cm. Untuk kedalaman lubang tanam ini buatlah sekitar 50 cm. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasarnya, dengan memanfaatkan pupuk kandang atau kompos. Cara pemberian pupuk ini adalah masukan pupuk organik secukupnya ke dalam lubang kemudian tutup dengan tanah sampai 3/4 bagian. Setelah itu kita dapat membiarkan lubang minimal 2 minggu agar keadaan pupuk dalam tanah dapat terurai terlebih dahulu.  Pembibitan pohon kelor ada dua metode, dilakukan agar mendapatkan bibit yang berkualitas, yaitu dengan metode pembibitan dari biji dan pembibitan dengan cara stek. Pembibitan dari biji, harus dipastikan untuk memakai biji yang berkualitas baik dan berasal dari tanaman yang sehat tidak berpenyakit. Cara pembibitan adalah ambil polong kelor yang sudah tua dan hampir busuk. Jemur biji dari polong kelor tadi di bawah sinar matahari kurang lebih selama 5 jam. Jika biji sudah mengering, ambil dan simpan ditempat sejuk (kering). Selanjutnya buat tempat persemaian dengan menggunakan polybag untuk menumbuhkan biji. Caranya tanamlah biji dalam polybag dan tunggu sampai tumbuh. Apabila tunas kelor ini telah tumbuh maka Anda harus rajin menyiraminya agar bibit tanaman kelor ini cepat tumbuh. Keuntungan metode biji yaitu akan mendapatkan bibit yang unggul dan tahan terhadap penyakit. Pengakaran tanaman yang lebih sempurna berakibat tanaman akan lebih kuat. Kekurangan metode ini yaitu waktu pertumbuhan yang lebih lama. Sedangkan pembibitan dengan cara stek, penggunaan metode ini akan menghasilkan bibit kelor siap tanam dengan waktu yang lebih cepat. Caranya adalah dengan memilih pohon kelor besar dengan kondisi sehat. Ambil batang pohon ini dengan usia yang tidak terlalu tua maupun terlalu muda dengan ukuran 50-70 cm. Untuk pengambilan batang ini Anda dapat mengambilnya lebih dari satu batang dalam satu pohon. Siapkan juga media polybag. Tancapkan batang kelor yang akan distek tadi ke dalam polybag. Periharalah dengen menyirami polybag secara berkala. Pembibitan yang berhasil akan terlihat dari batang kelor yang sudah menumbuhkan beberapa tunas. Tunggulah sampai daunnya banyak dan berukuran lebih besar. Keuntungan menggunakan metode stek ini adalah waktu penumbuhan yang lebih cepat. Untuk kerugian metode ini adalah tanaman yang kurang kebal terhadap serangan penyakit dan tumbuhnya akar yang tidak begitu kuat. Sesudah didiamkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Maka pupuk yang ditimbun dalam lubang lahan tadi akan terurai dengan sempurna. Tanah tadi akan menjadi humus yang mengandung undur hara yang baik sehingga siap diserap oleh akar tanaman kelor. Bibit kelor dalam polybag tadi tinggal dibindahkan ke tanah humus.

 

Hal penting dalam menanam kelor ke media lahan yang harus diperhatikan: (1). Bersihkan lubang dari hama menggunakan Insektisida tabur, bakterisida maupun fungisida, (2). Langkah penanaman lakukan pada sore hari untuk mencegah bibit layu pada waktu siang, (3). Plastik polybag dilepas agar tidak ikut tertanam, (4). Secepat mungkin lakukan penyiraman begitu bibit selesai ditanam. Waktu penyiraman jangan dilakukan setiap hari. Lakukan penyiraman 5 sampai 7 hari sekali melihat dari kadar air dalam tanah. Hindari tanah di sekitar akar pohon becek dan menggenang air dalam waktu lama karena akan mengakibatkan pembusukan akar. Jadi upayakan saja agar tanah selalu dalam keadaan basah. Meskipun pohon kelor tetap hidup tanpa disirami, tapi dengan menjaga suplai airnya maka tanaman akan tumbuh sehat. Untuk perawatan selanjutnya adalah pemupukan lanjutan. Pemupukan ini dilakukan satu bulan sekali untuk menjaga suplai unsur hara dalam tanah. Untuk penghematan Anda dapat menggunakan pupuk kandang. Cara menggunakannya adalah dengan menguburnya sekitar akar dengan jarak sekitar 50-80 cm dari akar pohon kelor. Meski pohon kelor ini tahan terhadap serangan hama dimana pohon ini tidak mudah mati. Namun akibat serangan hama ini dapat menurunkan produktivitas tanaman. Untuk hama serangga seperti ulat, belalang dan rayap maka dapat menggunakan insektisida untuk menanggulanginya. Insektisida ini Anda dapat mendapatkannya di toko-toko pertanian di sekitar Anda. Hama jamur akan sulit ditangani jika menyerang akar. Maka langkah memberikan fungisida di lubang lahan tadi sangat penting. Agar tanaman tidak layu bahkan mati. Hama bakteri ini jarang menyerang tanaman kelor. Namun efeknya akan lebih cepat menimbulkan kematian pada pohon kelor. Tanda serangan hama bakteri ini dapat dilihat dari daun, ranting, bahkan batang yang perlahan-lahan layu. Cara menanggulanginya adalah dengan mengocorkan bakterisida ke dalam akar pohon kelor. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal pemanenan dau kelor adalah : (1). Dalam memanen daun gunakan sabit, pisau atau gunting guna menghindari kerusakan pada tanaman kelor, (2). Lakukan pemanenan pada waktu pagi menjelang siang hari agar luka tanaman cepat kering, (3). Usahaka daun kelor yang dipanen dalam kondisi kering supaya tidak cepat busuk saat disimpan atau dikirim langsung. Bila perlu dapat dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air dalam daun. Sedangkan dalam hal pemanenan biji kelor yang akan digunakan sebagai bibit ada hal yang harus diperhatikan: (1). Pilihlah Buah atau polong kelor yang sudah matang untuk dipanen. Yaitu yang sudah berwarna coklat dan sudah mudah dibuka pada bagian kulitnya, (2). Biji kelor yang sudah diambil dijemur dahulu selama 3-5 jam kemudian simpan ditempat yang sejuk dan kering, (3). Sebaiknya untuk tidak memanjat pohon saat memanen buah karena dahan dan cabang kelor mudah patah. Bisa menggunakan galah panjang untuk memanen buah kelor ini.

https://utamatani.com/info/cara-menanam-pohon-kelor