JK Beberkan Alasan Petani RI Makin Berkurang
Admin distan | 22 Oktober 2015 | 894 kali
JAKARTA - Lapangan kerja di sektor pertanian disebut terus mengalami penurunan. Padahal, jumlah pekerja di Indonesia paling banyak di bidang pertanian yang sebanyak 34 persen.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengaku, pekerja Indonesia didominasi dari sektor pertanian sebesar 34 persen kemudian di susul bidang perdagangan, jasa, dan sebagainya 22 persen serta sektor usaha sosial 16 persen dan industri 13 persen.
"Dari tahun ke tahun, lapangan kerja di pertanian menurun. Dulu 40 persen sekarang tinggal 34 persen tenaga kerja," kata JK di Kantor Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Menurutnya, penurunan ini terjadi lantaran lahan pertanian sebagian dan sawah menurun. Kemudian produktivitas juga mengalami penurunan.
"Kalau pertanian berhasil, produksi naik, orang akan mulai mekanisasi, mulai intensifikasi, pasti orang yang bekerja di pertanian menurun. Kalau dulu yang kerja 5 orang sekarang tinggal butuh 3 orang karena mekanisasi. Kalau pertanian gagal, menurun juga, orang akan ke kota." jelas dia.
Sementara itu, JK menyatakan, penghasilan di sektor pertanian juga tidak menarik. Pasalnya, pendapatan buruh tani rata-rata hanya Rp1 juta sebulan, sementara industri padat karya Rp1,5 juta per bulan dan industri secara umum rata-rata Rp 2,2 juta per bulan.
"Lahan pertanian makin kecil ukurannya per keluarga sehingga penghasilannya makin menurun. Rata-rata di Jawa 1 keluarga hanya 0,3 hektar. Kalau yang kerja 3 orang, hasilnya 6 ton per panen, penghasilan bersihnya Rp25 juta, dibagi 3 hanya Rp7 juta- Rp8 juta per tahun, di bawah Rp 1 juta per bulan," katanya. (okezone.com)