Negara kita negara Indonesia memang sangat kaya akan keragaman hayati. Berbagai macam jenis tanaman bisa tumbuh di tanah yang sangat subur ini (menurut Kus Plus “tongkat kayu aja bisa tumbuh subur”). Oleh karena itu kita wajib bersyukur karena kita dihidupkan di negara yang gemah ripah loh jinawi ini. Menurut informasi yang maspary baca secara umum terdapat tiga macam beras, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Dari ketiga jenis itu, beras putih paling banyak dikonsumsi disusul dengan beras merah dan terakhir beras hitam.
Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam. Meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan.
Beras ketan hitam jika dipotong melintang akan terlihat warnanya putih susu pada potongan beras tersebut, dan jika di masak akan lengket seperti beras ketan. Sedangkan beras hitam jika dipotong melintang terlihat berasnya berwarna jernih (bening) dan jika dimasak akan sedikit pera jika dibanding beras biasa. Beras hitam memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Dalam sejarahnya, beras ini dianggap sebagai makanan para raja. Di Cina, beras hitam pernah disebut sebagai beras terlarang (forbiden rice). Karena pada masa itu yang boleh mengkonsumsi beras hitam hanya keluarga kerajaan.
Dari segi rasa, beras hitam sedikit pera tidak begitu “pulen” seperti beras putih. Untuk memasaknya, dibutuhkan lebih banyak air dan waktu lebih lama. Setelah matang, beras ini memiliki aroma kuat yang menguggah selera makan.