(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

EMBUNG SEBAGAI SALAH SATU CARA MENGATASIKEKURANGAN AIR DI MUSIM KEMARAU

Admin distan | 21 September 2018 | 17781 kali

Air merupakan sumber daya dan faktor determinan yang menentukan kinerja sektor pertanian, karena tidak ada satu pun tanaman pertanian dan ternak yang tidak memerlukan air. Meskipun perannya sangat strategis, namun pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sehabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau,ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya di musim penghujan, ladangdan sawah banyak yang terendam air.
Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu ( temporal) dan tempat ( spatial).
Teknologi Embung atau tandon air merupakan salah satu pilihan yang menjanjikankarena teknologinya sederhana, biayanya relatif murah dan dapat dijangkaukemampuan petani.

EMBUNG
Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian ( small farmreservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yangditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidayakomoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi ( high added value crops) di musim kemarau atau disaat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air ( waterharvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yangberfungsi sebagai tempat penampungan air drainase saat kelebihan air di musim hujan dansebagai sumber air irigasi pada musim kemarau.Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujanyang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumberair irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untukmendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanamanataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.

Tujuan
Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk :
1.Menampung air hujan dan aliran permukaan ( run off) pada wilayah sekitarnya serta sumberair lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
2.Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija,hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.

Sasaran pembangunan embung untuk pertanian antara lain:
1.Tertampungnya air hujan dan aliran permukaan ( run off) pada wilayah sekitarnya sertasumber air lainnya yang memungkinkan.
2.Tersedianya air untuk suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija,hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.

Persyaratan Lokasi
Beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan pembuatan embung yaitu:Tekstur tanah:- Agar fungsinya sebagai penampung air dapat terpenuhi, embung sebaiknya dibuat pada lahandengan tanah liat berlempung.- Pada tanah berpasir yang porous (mudah meresapkan air) tidak dianjurkan pembuatanembung karena air cepat hilang. Kalau terpaksa, dianjurkan memakai alas plastik atauditembok sekeliling embung.
Kemiringan Lahan
- Embung sebaiknya dibuat pada areal pertanaman yang bergelombang dengan kemiringanantara 8 - 30%. Agar limpahan air permukaan dapat dengan mudah mengalir kedalam embungdan air embung mudah disalurkan ke petak-petak tanaman, maka harus ada perbedaanketinggian antara embung dan petak tanaman.
- Pada lahan yang datar akan sulit untuk mengisi air limpasan ke dalam embung.
- Pada lahan yang terlalu miring (> 30%), embung akan cepat penuh dengan endapan tanahkarena erosi.

Lokasi
- Penempatan embung sebaiknya dekat dengan saluran air yang ada disekitarnya, supaya padasaat hujan, air di permukaan tanah mudah dialirkan kedalam embung.- Lebih baik lagi kalau dibuat di dekat areal tanaman yang akan diairi.- Lokasinya memiliki daerah tangkapan hujan.

Ukuran Embung
Embung bisa dibangun secara individu atau berkelompok, tergantung keperluan dan luas arealtanaman yang akan diairi. Untuk keperluan individu dengan luas tanaman (palawija) 0,5 hektar,misalnya, embung yang diperlukan adalah panjang 10 m, lebar 5 m dan kedalaman 2,5 m - 3 m.

Jenis tanaman dan cara pengairan
Umumnya embung digunakan untuk mengairi padi musim kemarau, palawija seperti jagung,kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kuaci dan sayuran. Mengingat air dari embung sangatterbatas, maka pemakaiannya harus seefisien mungkin. Sebaiknya teknik pengairan dilakukandengan cara irigasi tetesan terutama untuk palawija dan irigasi pada sela-seta larikan. Apabila airembung akan digunakan untuk mengairi padi dianjurkan untuk mengairi hanya pada saat-saattertentu, seperti pada stadia primordia, pembungaandan pengisian bulir padi. Sedangkan setiapkali mengairi tanah, cukup sampai pada kondisi jenuh air.

Bentuk Embung
Bentuk embung sebaiknya dibuat bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar, hal tersebutdimaksudkan agar diperoleh Wiling yang paling pendek, sehingga resapan air melalui tanggullebih sedikit.Demikian sekilas mengenai Embung sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan air dimusimkemarau bagi para petani.

 

 Putu Budi Umarayasa, Staff Bidang PSP