(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Diprediksi Inggris Butuh Banyak Impor Makanan Dalam Kurun Waktu 25 Tahun

Admin distan | 25 Februari 2015 | 1122 kali

Lembaga​ pertanian Inggris me​ng​ingatkan bahwa negara harus mengimpor setengah dari persediaan makanan dalam 25 tahun untuk mencegah kekurangan pangan. Hal ini juga berdampak pada harga pangan yang tidak stabil di negara ini. The National Farmers (NFU) mengatakan, kegagalan Inggris untuk menghasilkan lebih banyak makanan akan membuat rumah tangga rentan terhadap harga yang tidak stabil dan kekurangan stok bahan makanan.

Lembaga pertanian akan memanggil politisi untuk mendorong investasi baru di bidang pertanian dan mengembangkan rencana nasional untuk tingkat yang lebih tinggi dari swasembada pangan. Meurig Raymond, selaku presiden NFU menghimbau, pilihan yang mencolok bagi pemerintah berikutnya a​dalah mempertahankan​ ketahanan pangan nasional ​di​ pasar dunia​. ​​​At​au untuk kembali bertani dan ​mengatasi ​ tren yang mengkhawatirkan dalam produksi pangan. “Saya ingin melihat rencana yang kuat untuk meningkatkan potensi produktif pertanian, merangsang investasi dan memastikan bahwa dorongan untuk meningkatkan produksi pangan Inggris adalah jantung dari setiap departemen pemerintah​,​” ​j​elas Raymond ​seperti dikutip dari ​The Guardian (24/02/2015).

NFU ​menyebutkan bahwa​​ ​regulasi dibuat lemah, termasuk kebijakan Uni Eropa dan Inggris yang terlalu menekankan lingkungan daripada hasil produksi​. R​umitnya bisnis pertanian serta petani memiliki posisi tawar yang lemah dibandingkan dengan pengecer. Pertemuan petani di Bringmingham diharapkan akan mendapat perhatian lebih dari para politisi menjelang pemilihan umum. Konservatif mendominasi di daerah pedesaan, tetapi banyak Konstituen Liberal Demokrat yang memiliki basis pertanian. Menurut proyeksi NFU, tren saat ini Inggris akan mencapai titik kritis dalam kurun 25 tahun. Kecuali pemerintah mengambil tindakan kuat untuk meningkatkan produksi pangan dan melindungi konsumen dari masa depan ​dengan ​mengandalkan makanan impor.

Swasembada pangan di Inggris telah terkikis sejak tahun 1980-an. Sekitar 60 persen dari makanan lokal yang dikonsumsi, turun dari hampir 80 persen pada pertengahan tahun 1980-an. Masalah ini bermula ketika bahan makanan impor murah membanjiri pasar Inggris beberapa pekan terakhir. Sebuah produk susu di pasar internasional telah membuat harga susu para petani anjlok​. B​anyak bisnis merugi dan hal ini dapat mengancam masa depan​ dan I​nggris harus mengimpor susu segar. Department for Environment, Food and Rural Affairs mengatakan bahwa pemerintah sedang membantu industri untuk menjadi lebih kompetitif dengan membuka kesempatan untuk ekspor makanan ke pasar Internasional. Hal ini​ memudahkan sekolah-sekolah dan rumah sakit di Inggris untuk membeli makanan lokal dan membantu konsumen memilih produk Inggris melalui pelabelan khusus pada produk dan juga dengan GPS Guide.