Buleleng salah satu dari sembilan kabupaten/kota yang ada di provinsi Bali. Luas wilayahnya 136.588 Ha (1.365,88 Km2) atau 24,25 % dari luas wilayah provinsi Bali.Merupakan kabupaten terluas di daerah ini. Terbagi dalam 9 kecamatan dan 148 desa dan kelurahan.Tofografinya dekenal dengan istilah nyegara gunung / pantai dan pegunungan,dengan ketinggian 0 – 1220 m di atas permukaan laut. Dengan tofografi seperti itu maka klasifikasi wilayahnya terbagi menjadi 3 zone yaitu:
Potensi lahan yang dimilik terdiri atas lahan sawah 11.070 ha,tegal 38.639 ha, perkebunan 31.115 ha pekarangan 5.477 ha,hutan negara 44.681 ha (sumber Data statistik Distanak Kabupaten Buleleng 2010).
Dari potensi lahan seperti ini maka tanaman Hortikultura berkembang sangat pesat. Di dataran rendah berkembang tanaman buah sedangkan di dataran tinggi berkembang sayuran. Untuk mendukung perkembangan tanaman buah maka industri perbenihan sangat berkembang di daerah ini. Adapun sentra penangkaran berada di desa Sudaji dan Suwug Kecamatan Sawan,Bila dan Bengkala kecamatan Kubutambahan.Jumlah penangkar buah yang mempunyai tanda daftar serta sertifikat komtensi sebanyak 9 produsen. baik produsen perseorangan maupun produsen yang berbadan usaha.Didukung 1 buah BBU Hortikultura yaitu BBU H Gerokgak sebagai penyedia Benih Sumber.
Pada tahun 2014 benih buah bersertifikat yang dihasilkan sebanyak 363.111 batang, yang terdiri atas : Durian varietas Otong sebanyak 122.710 batang,Rambutan Lebak Bulus sebanyak 103.710 batang,Binjai sebanyak 61.092 batang,Rapiah sebanyak 4.510 batang,Mangga varietas Legong sebanyak 304 batang,Arumanis 143 sebanyak 18.710 batang,Lalijiwo 61 sebanyak 23.760 batang,Jeruk keprok varietas Tejakula sebanyak 18.745 batang,Wani varietas Ngumpen Bali sebanyak 225 batang. Sedangkan pada tahun 2015 benih buah bersertifikat yang dihasilkan yang sebanyak 249.544 batang. Yang terdiri atas Durian varietas Otong 122.765 batang Mangga varietas Arumanis143 sebanyak 4.775 batang,Lalijiwo 61 4.780 batang, Jeruk Keprok varietas Tejakula 20.795 batang,Rambutan varietas Binjai 4.720 batang,Lebak Bulus 4.765 batang. Pada tahun 2016 produksi benih buah yang dihasilkan sebanyak 188.670 batang terdiri atas Durian varietas bestala sebanyak 280 batang,Durian varietas Otong sebanyak 48.775 batang,Jeruk Keprok varietas Tejakula sebanyak 48.015 batang, Jeruk Siem varietas Kintamani sebanyak 12.705 batang.,Mangga varietas lalijiwo 61 sebanyak 4.715 batang, Rambutan varietas Binjai sebanyak 55.245 batang,Rapiah sebanyak 18.935 batang. Pada tahun 2017 produksi benih yang dihasilkan sebanyak 370.230 batang. Terdiri atas Durian varietas Otong sebanyak 221.545 batang,Rambutan varietas Binjai sebanyak 128.995 batang,Rapiah sebanyak 8.200 batang, Jeruk Keprok varietas Tejakula sebanyak 10.940 batang,Borneo Prima sebanyak 550 batang.
Semua benih yang diproduksi merupakan hasil okulasi terkecuali Wani varietas Ngumpen Bali merupakan hasil sambung pucuk. Benih-benih yang diproduksi tentunya sudah melalui proses sertifikasi yang prosesnya diawasi oleh Pengawas Benih Tanaman.
Pengawasan dilakukan mulai dari penyiapan biji batang bawah,dalam hal ini penangkar di daerah ini lebih suka menggunakan biji tanaman lokal.Seperti Mangga yang biasa dipergunakan adalah Lokal Sanih yang banyak terdapat di daerah Kubutambahan.Sedangkan Durian menggunakan biji lokal Bestala yang banyak terdapat di kecamatan Seririt dan kecamatan Banjar.Sedangkan Rambutan sebagai batang bawah penangkar mendatangkan rambutan lokal dari Jawa Timur karena di Bali pada umumnya dan Buleleng Khususnya tidak ada berkembang rambutan lokal. Untuk Jeruk batang bawahnya diambil dari Kintamani Bangli yang memang banyak terdapat Jeruk Varietas JC.
Batang atas umumnya produsen di daerah ini sudah mempunyai Pohon Induk yang akan dipergunakan untuk entres.Di Buleleng ada 3 Pohon Induk Tunggal sebagai Benih Sumber yaitu Mangga varietas Legong di desa Tejakula kecamatan Tejakula, Durian varietas Bestala yang ada di desa Munduk Bestala kecamatan Seririt, Wani varietas Ngumpen Bali yang berada di Dusun Tabang desa Bebetin kecamatan Sawan.Sedangkan untuk BPMT Jeruk Keprok varietas tejakula ada 2283 batang berada di dusun Keloncing desa Kerobokan milik Klp.Bali Asri Lestari,di desa Suwug kecamatan Sawan milik Klp.Kembang Dwi Suwaji,dan Di BBU Gerokgak,serta milik UD Hidup Tunas Mekar di desa Sinabun kecamatan Sawan. Jeruk Siem varietas Kintamani ada sebanyak 666 batang milik Klp.Bali Asri Lestari didusun Keloncing desa Kerobokan kecamatan Sawan. BPMT Jeruk yang ada berada dalam Screen House sebagai syarat utama untuk mata entres dilapangan. BPMT Durian varietas Otong,mangga varietas Arumanis 143,lalijiwo 61,Rambutan Lebak Bulus,Binjai dan Rapiah hampir semua penangkar memiliki.Jumlah Pohon Induk Durian Otong saat ini sebanyak 200 batang. Mangga varietas Arumanis 143 sebanyak 63 batang,Lalijiwo 61 sebanyak 20 batang,Legong 3 batang, .Pohon Induk rambutan varietas Binjai 140 batang,Lebak Bulus 200 batang,Rapiah 20 batang. Pohon In duk Jambu biji varietas Kristal yang dimiliki sebanyak 50 batang. Pohon Induk di BPMT semua sudah dideterminasi oleh UPT BPSBTPH Provinsi Bali dan sudah mempunyai nomor Registrasi.
Pemasaran hasil penangkaran di daerah ini untuk Jeruk,Durian sebagian besar hampir 90 % persen dipasarkan di provinsi Bali sedangkan Rambutan dan mangga sebagian besar dipasarkan keluar provinsi khususnya ke Jawa Timur.
Permasalahan yang dihadapi penangkar kita adalah kurangnya modal usaha, lahan yang gunakan sebagai tempat penangkaran sebagian besar masih berupa sewa,akses pemasaran yang masih terbatas hanya mengandalkan konsumen datang ke stand penjualan belum memanfaatkan teknologi yang ada seperti intenet. Pohon Induk yang dimiliki kurang variasi,terutama Pohon Induk yang lagi ngetren saat ini seperti jambu kristal,Lengkeng dll. Diharapkan bimbingan dan bantuan pemerintah daerah Khususnya Dinas pertanian kabupaten Buleleng,Dinas Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan provinsi Bali bisa memfasilatasi dan memberikan bimbingan serta dorongan untuk bisa memajukan industri perbenihan di daerah ini.Sedangkan keterampilan penangkar untuk memproduksi benih sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan sudah sangat memadai berkat pembinaan yang terus menerus dari UPT BPSBTPH provinsi Bali sebagi instansi yang mempunyai kewenangan, tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi pengawasan dan sertifikasi benih di daerah ini.
Oleh : Ir.Nyoman Liper ( PBT Madya) UPT BPSBTPH Prov.Bali