(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Perangkap Likat Kuning untuk Mengatasi Hama Lalat Buah pada Cabai

Admin distan | 13 Januari 2025 | 814 kali

Perangkap Likat Kuning untuk Mengatasi Hama Lalat Buah pada Cabai


oleh : Ni Putu Eka Handayani, S.P

POPT Ahli Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan


Lalat buah pada cabai adalah serangga hama yang menyerang buah cabai terutama pada fase pematangan buah. Lalat buah dikenal sebagai salah satu hama utama dalam budidaya tanaman cabai. Proses serangan lalat buah pada cabai yaitu

1.      Fase pembuahan tanaman cabai lalat buah betina akan bertelur di dalam kulit buah cabai yang masih muda atau hampir matang karena memiliki bau atau warna tertentu sehingga menarik lalat buah.

2.      Telur menetas menjadi larva masuk ke dalam buah dan mulai memakan daging buah cabai. Hal ini menyebabkan buah cabai rusak, berlubang, dan cepat membusuk dapat mengurangi kualitas buah cabai. Buah yang terinfeksi biasanya tidak dapat dipanen atau dijual karena sudah rusak (Budiyani dan Sukasana, 2020).

Untuk mengendalikan lalat buah pada cabai digunakan berbagai metode untuk mengendalikan hama salah satunya seperti perangkap likat kuning, Perangkap ini adalah alat yang digunakan untuk menangkap hama khususnya lalat buah dengan memanfaatkan warna kuning yang menarik perhatian serangga. Hama melihat warna kuning sebagai indikasi buah yang matang sehingga perangkap berwarna kuning menarik lalat buah yang kemudian terperangkap pada permukaan lengket (likat) yang dilapisi dengan lem atau bahan perekat lainnya. Lalat buah sangat tertarik pada warna cerah akan terjebak saat mencoba mendekati perangkap tersebut (Gunaeni dkk, 2014)

 

Penggunaan perangkap likat kuning sering diterapkan dalam pertanian sebagai metode pengendalian hama yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan dapat mengurangi kerusakan tanaman terutama pada tanaman cabai yang rentan terhadap serangan lalat buah. Membuat perangkap likat kuning untuk mengendalikan lalat buah di pertanaman cabai cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan bekas yang mudah didapat. Berikut ini cara pembuatan perangkap likat kuning menggunakan botol bekas yaitu

1.      Siapkan botol bekas ukuran 1 liter

2.      Campurkan cat berwarna kuning dengan tiner kemudian dicat pada permukaan luar botol secara merata dengan kuas

3.      Keringkan botol yang sudah dicat dibawah sinar matahari

4.      Lapisi plastik pada botol yang sudah kering kemudian dioles lem untuk perekat (lem tikus, dll)

5.      Perangkap siap dipasang pada pertanaman cabai

6.      Apabila lalat sudah penuh menempel pada permukaan botol, plastik dapat dicabut dan dipasang kemudian dioles lem dan dapat digunakan berkali kali

Jumlah perangkap kuning yang dipasang dalam 1 hektar (ha) tanaman cabai bervariasi tergantung pada tingkat intensitas serangan hama, kondisi pertanaman, dan tujuan pengendalian. Secara umum, pedoman yang disarankan untuk penempatan perangkap kuning adalah sebagai berikut:

1.      Jumlah perangkap kuning yang disarankan:

a.       10–20 perangkap per hektar adalah jumlah yang umum digunakan dalam pengendalian lalat buah pada tanaman cabai.

  1. Jika tingkat serangan lalat buah cukup tinggi, bisa dipertimbangkan untuk menambah jumlah perangkap menjadi 25–30 perangkap per hektar.

2.    Penempatan perangkap

a.       Ketinggian dan jarak penempatan: perangkap kuning sebaiknya dipasang pada ketinggian sekitar 50–100 cm dari permukaan tanah dan disebar secara merata di area tanaman cabai. Jarak antara perangkap dapat berkisar antara 5 hingga 10 meter tergantung pada kepadatan tanaman dan luas area yang harus dipantau.

b.      Pemasangan di dekat tanaman yang rentan: Fokuskan penempatan perangkap di sekitar area yang sering diserang lalat buah, seperti di sekitar buah cabai yang matang atau hampir matang.

3.      Penyesuaian berdasarkan kondisi

a.       Jika pada pertanaman cabai memiliki banyak tanaman atau banyak buah yang matang, jumlah perangkap mungkin perlu ditingkatkan.

b.      Untuk areal pertanaman dengan serangan lalat buah yang berat atau kondisi cuaca yang mendukung perkembangan hama perlu memasang perangkap lebih banyak.

Secara keseluruhan memasang perangkap kuning dalam jumlah yang cukup dapat membantu mengurangi populasi lalat buah namun perlu diimbangi dengan pemantauan dan pengelolaan tanaman cabai dengan baik.

 

Daftar Pustaka

Budiyani, N. K., & Sukasana, I. W. (2020). Dosen Pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Tabanan. Jln. Wagimin No. 8 Kediri, Tabanan, Bali. Agrica, 2(1), 15–27.

Gunaeni, N., W. Setiawan, dan Y Kusandriani, Y. 2014.Pengaruh perangkap likat kuning, ekstrak Tagetes erecta, dan Imidacloprid terhadap perkembangan vektor kutu kebul dan virus kuning keriting pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). J. Hort 24(4):346–354.