Oleh : IGusti Ayu Maya Kurnia (Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab.Buleleng)
Perluasan areal tanam padi di lahan kering saat ini menjadi tumpuan besar pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi padi nasional. Upaya Pemerintah dalam mendorong perluasan tanam padi di lahan kering perlu didukung oleh tersedianya inovasi teknologi budidaya yang unggul. Perluasan areal tanam untuk tanaman padi gogo di lahan kering di bawah tegakan merupakan salah satu strategi dalam menyokong peningkatan produksi padi sawah. Inovasi teknologi pertanian untuk pengembangan padi gogo pada lahan kering di bawah tegakan tanaman tahunan perlu dilaksanakan secara terpadu meliputi: (1). penggunaan varietas toleran naungan, (2). pengembangan teknik konservasi tanah seperti pembuatan teras, guludan, rorak; penggunaan mulsa dan penanaman rumput, (3). pengembangan sistem integrasi tanaman-ternak, (4). pemanfaatan teknologi panen air melalui embung, dam parit, long storage, dan pemanfaatan air sungai. Pengelolaan air pada pengembangan padi gogo dan palawija di bawah tegakan tanaman tahunan terutama pada musim kemarau merupakan hal yang mutlak dilakukan. Sumber air irigasi dapat berasal dari infrastruktur panen air atau sumber air lainnya. Komponen teknologi utama dalam usaha produksi padi gogo adalah varietas unggul yang adaptif terhadap berbagai permasalahan di lahan kering seperti kekeringan, kemasaman tanah dan penyakit blas. Diketahui bahwa padi gogo adalah jenis padi yang masih satu genus (marga) dengan padi sri. Berbeda dengan padi sri yang ditanam di lahan sawah yang tergenang air, padi gogo ditanam di lahan kering.
Varietas padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan masih diminati oleh
petani karena daya adaptifnya yang baik antara lain: varietas Buyung, Cantik,
Katumping, Sabai dan Sasak Jalan. Demikian pula di Sumatera varietas lokal
seperti Arias, Simaritik, Napa, Jangkong, Klemas, Gando, Seratus Malam. Varietas-varietas
lokal umumnya selain berumur panjang, potensi hasilnya rendah sekitar 2 ton
GKG/ha. Namun kelebihannya varietas lokal mempunyai rasa enak yang sesuai
dengan etnis daerah setempat. Selain itu varietas lokal toleran terhadap
keadaan lahan yang marjinal, tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit,
memerlukan masukan (pupuk dan pestisida) yang rendah, serta pemeliharaan mudah
dan sederhana. Sedangkan ketersediaan varietas
unggul menjadi salah satu kunci keberhasilan peningkatan produksi padi gogo
nasional
Jenis-jenis varietas
padi gogo yang menjadi penopang produksi padi di lahan kering diantaranya: (1). Inpago
12 Agritan. Varietas Inpago 12 Agritan
dilepas pada tahun 2017 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Kementan. Varietas ini merupakan hasil persilangan antara varietas lokal
Selegreng dengan varietas Ciherang dan Kencana Bali serta mampu berproduksi
hingga 10.2 ton/ha. Keunggulana Inpago 12 Agritan diantaranya rata-rata
mencapai 6.7 ton/ha pada uji dibeberapa lokasi, agak toleran terhadap
kekeringan dan keracunan aluminium yang menjadi masalah di lahan kering masam.
Varietas ini juga tahan terhadap penyakit blas atau yang sering disebut
penyakit patah leher. Varietas ini memiliki tekstur nasi yang agak pulen, (2). Situ Bagendit.
Varietas Situ Bagendit memiliki potensi gabah kering giling sebesar 6 ton/ha.
Rata-rata hasil varietas ini dilahan kering sebesar 3 ton/ha dengan umur panen
115 hari. Varitas ini memiliki tekstur nasi pulen. Situ Bagendit memiliki
ketahanan yang baik terhadap penyakit blas dan hawar daun bakteri, (3). Inpago
8. Varietas Inpago 8 dilepas tahun
2011 dan merupakan hasil persilangan antara padi gogo varietas Cirata dengan
galur TB177. Inpago 8 memiliki potensi hasil yang cukup tinggi yakni mencapai
8,1 ton/ha, dengan rata-rata hasil 5,2 ton/ha. Umur panen varietas ini adalah
119 hari, memiliki rasa nasi yang enak dengan tekstur nasi pulen. Keunggulan lain
dari varietas ini adalah tahan terhadap beberapa ras penyakit blas, toleran
terhadap kekeringan, dan agak toleran terhadap keracunan aluminium. Varietas
ini baik ditanam di lahan kering dataran rendah sampai dataran menengah, baik
lahan kering subur maupun lahan kering masam.
Sumber : https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams, https://cybex.id/artikel/55997/varietas-padi-gogo-penopang-produksi-padi--di-lahan-kering/,
https://cybex.id/artikel/89945/teknik-tepat-budi-daya-padi-gogo/