(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

DEMPLOT SISTEM TANAM LEGOWO DI WILBIN PENYULUH PERTANIAN

Admin distan | 14 Juni 2023 | 328 kali

Sistem tanam legowo merupakan salah satu system tanam dalam tekhnis budidaya tanaman padi sawah, Legowo dalam system tanam padi sawah dapat diartikan bahwa merelakan ( Legee/legowo) untuk meniadakan pada titik tanam yang normal pada setiap dapur antar barisan  tanam namun setiap titik yang seharusnya disisipkan rumpun tanaman dalam  barisan tanaman, sehingga setiap baris tanaman merupakan tanaman pagar dan seluruhnya merupakan tanaman pinggir sedangkan antar barisan pada jarak tanam yang semestinya tanpa barisan ( Kosong ) dari barisan tanaman dan terlihat longgar ( dua kali jarak tanam antar barisan ) sedangakan dalam barisan memiliki jarak rapat yaitu setengan jarak tanam semestinya.

 

Di Subak Gebang dan Subak Titab oleh masing-masing Kelian Subak melaksanakan kembali pada periode tanam Mei – Agustus 2023 Demplot sistem tanam legowo yaitu legowo 4:1 oleh Kelian Subak Gebang dan Legowo 2:1 oleh Kelian Subak Titab pada periode tanam April-Agustus 2023.  

 

Tujuan dilakukannya demplot ini adalah untuk memotivasi anggota dan sebagai bahan edukasi bahwa sistem tanam legowo sangat relevan dalam upaya peningkatan produktifitas lahan karena sistem tanam legowo memiliki keunggulan antara lain :

1.     Meningkatkan popolasi tanaman per ha yaitu dari 250.000 rumpun sampai menjadi 320.000 (tergantung jarak tanam dan model legowo yang diterapkan)

2.     Memungkinkan pertumbuhan pada lebih homogen karena setiap rumpun dalam barisan tanaman merupakan tanaman pinggir

3.     Dengan adanya legowo terbentuk orong – lorong yang memungkinkan angin yang leluasa bergerak keluar masuk karena angin yang bergerak membawa sangat banyak membawa gas CO2 untuk membantu proses fotosintesa disamping penyinaran matahari secara merata di setiap pinggir barisan tanaman.

4.     Mempermudah pengelola/pelaku utama dalam melakukan aktivitas memelihara, pengamatan dengan melintasi lorong-lorong/legowo dengan sangat sedikit mengganggu tanaman seperti memupuk, menemrot dan lain-lain

5.     Pupuk ang diaplikasi memungkinkan sangat efektif diserap secara optimal oleh akar tanaman karena cukup aplikasinya di antara barisan tanaman/ di lorong atau legowo tidak di taburi pupuk

6.     Keluar dan masaknya malai dapat lebih kompak  dan lebih bernas dari ujung sampai kepangkal malai karena efek fontosintesa terjadi lebih sempurna dan merata, akhirnya produktifitas dapat meningkat.

Dilihat dari pertumbuhan tanaman sampai saat ini sangat baik yang tentunya masih memerlukan pendampingan oleh berbagai pihak secara berkelanjutan sampai dengan analisa usaha tani

 

Demikian artikel ini semoga ada manfaatnya

 

Busungbiu, 14 Juni 2023/BPP. Busungbiu,