Oleh:
Shierly P. V. Nainggolan, SP. / POPT Ahli Pertama
pada Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Seririt
Pisang merupakan salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia. Tanaman pisang memiliki penyebaran yang luas dan adaptif terhadap lingkungan. Usaha budidaya pisang termasuk mudah, namun tetap ditemukan kendala di lapangan seperti gangguan OPT yang dimana tidak jarang dapat menyebabkan gagal panen. Penyakit tanaman merupakan faktor pembatas produksi yang dapat mengancam ketahanan pangan. Penyakit pada tanaman pisang yang paling sering ditemukan dan paling berbahaya adalah penyakit darah.
Serangan penyakit darah disebabkan oleh Ralstonia (Pseudomonas) solanacearum pv. Celebensis. Bakteri menyerang pembuluh batang melalui akar dan mengeluarkan zat beracun hingga pembuluh tersebut mengeluarkan cairan berwarna merah seperti kecap/darah. Apabila pada batang terdapat luka, maka cairan merah akan keluar melalui luka tersebut. Adakalanya cairan keluar bersamaan dengan keluarnya jantung pisang. Penyakit ini ditularkan oleh serangga penyerbuk, serangga detrivor dan beberapa hama, anakan dari induk sakit, akar tanaman sakit maupun alat pemotong.
Gejala penyakit darah dicirikan oleh gejala luar dan gejala dalam. Gejala luar dapat dilihat pada tajuk tanaman dan pada buah, sedangkan gejala dalam dapat dilihat pada berkas pembuluh batang dan pada daging buah. Pada gejala luar awalnya dapat dilihat dengan terjadinya penguningan daun pada daun yang telah membuka penuh. Pada tanaman dewasa, pangkal daun ini akan patah sehingga daun akan menggantung di sekitar batang dan akhirnya mengering. Pada anakan akan menunjukkan gejala layu, walaupun infeksinya tidak selalu sistemik. Seringkali tanaman sakit dapat menghasilkan anakan yang sehat. Pada tanaman pisang yang sudah menghasilkan buah jika jantung pisangnya masih ada akan tampak mengering dan mengkerut serta menghitam.
Gejala dalam pada penyakit darah pada tanaman pisang yaitu jika batang dipotong akan tampak pada pembuluh vaskularnya adanya nekrosis yang berwarna coklat kemerahan. Selain itu juga dari bagian yang dipotong akan keluar lendir bakteri yang berwarna putih sampai coklat kemerahan atau kehitaman. Jika dilihat dari luar, buah pisang yang terserang penyakit darah seringkali tampak sehat, namun jika dipotong buah pisang yang sakit akan busuk dan berisi lendir yang merupakan massa bakteri, berwarna kuning kemerahan ataupun merah kehitaman serta perubahan warna daging buah dan pembusukan pada buah pisang kepok muda.
Beberapa teknik untuk mengendalikan
penyakit darah yaitu:
a.
Teknik kultur teknis, yaitu pemberian pupuk organik. Pemberian pupuk organik
yang sudah ditambahkan agen hayati sebaiknya dilakukan 3 bulan sekali. Caranya
dengan membuat parit sedalam 30 cm di sekeliling rumpun pisang,
selanjutnya pupuk organik dimasukkan secara merata ke dalam parit dan ditutup
kembali. Jumlah pupuk organik setiap rumpun sebanyak lebih kurang 20 – 30 kg.
b.
Teknik fisik/mekanik, yaitu melakukan eradikasi dengan cara membongkar rumpun
tanaman sampai ke akar-akarnya, kemudian dipotong-potong, dimasukkan kedalam
kantong plastik, diberi formalin dan ditutup rapat atau kalau bisa dimusnahkan
dengan cara dibakar.
c.
Teknik biologi, yaitu pemanfaatan agens antagonis (mikroba antagonis) yang
berkembangbiak di perakaran dan berfungsi sebagai pasukan yang melindungi
tanaman dari serangan penyakit darah seperti Trichoderma sp, Gliocladium sp, P.
fluorescens dan Bacillus subtilis.
d.
Teknik kimiawi yaitu menggunakan disinfektan pada alat dengan larutan kloroks
yang sudah diencerkan dimana dengan perbandingan 1:10 (1 bagian cairan pemutih
dan 10 bagian air).
Daftar Pustaka
Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2024. Penyakit Layu Bakteri
atau Penyakit Darah pada Tanaman Pisang. Diakses pada tanggal 17 Juni 2025 pada
laman https://distankp.nttprov.go.id/ web/artikel/penyakit-layu-bakteri-atau-penyakit-darah-pada-tanaman-pisang
Rosya, A. Jenis-Jenis
Penyakit Pada Tanaman Pisang. Diakses pada tanggal 17 Juni 2025 pada laman
https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/6aad13cb-4c19-44c9-98ad-ba0b1fe0965c/content
Suhendro, A.
Penyakit Utama Tanaman Pisang. Diakses pada tanggal 17 Juni 2025 pada laman
https://digrow.co.id/penyakit-utama-tanaman-pisang
Widiyanto, A. 2024.
Pengendalian Penyakit Darah pada Tanaman Pisang. Diakses pada tanggal 16 Juni
2025 pada laman https://bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id/artikel/pengendalian-penyakit--darah-pada-tanaman-pisang