Penyakit blas adalah
penyakit bercak daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae. Selain daun, penyakit
ini juga menyerang pelepah, batang dan bulir padi. Pada awalnya penyakit blas
banyak menyerang tanaman padi darat (gogo), namun kini penyakit blas juga
menyerang tanaman padi sawah.
Jamur Pyricularia oryzae dapat menginfeksi
pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang
panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi. Pyricularia oryzae menginfeksi bagian
daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah
ketupat yang disebut blas daun.
Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi,
gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas
leher/potong leher. Perkembangan yang parah dari penyakit blas leher infeksinya
dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah sebagai pathogen
tular benih (seed borne). Penyebaran
spora cendawan Pyricularia oryzae dibantu
oleh angin dan dapat mencapai radius sejauh 2 km, sehingga penyebarannya
lumayan jauh.
Gejala
penyakit blas:
- Adanya
bercak berbentuk belah ketupat pada daun,pada bagian tepi bercak berwarna kecoklatan
dan pada bagian tengah bercak berwarna abu-abu atau putih
- Pada
malai terlihat jika ada tangkai malai yang membusuk/busuk leher.busuk leher
menyebabkan gabah hampa jika serangan terjadi sebelum masa pengisian bulir.
- Infeksi
pada batang menyebabkan busuk batang dan mudah rebah.
Penyakit
blast leher/potong leher dapat menurunkan hasil secara nyata, karena
menyebabkan leher malai menjadi busuk atau patah, sehingga proses pengisian
malai menjadi terganggu dan banyak terbentuk bulir padi yang hampa.
Hal
– hal yang menjadi penyebab penyakit blast :
1. Penyebaran
melalui tanaman inang seperti jagung dan rumput-rumputan
2. Faktor
pemupukan yaitu penggunaan pupuk Nitrogen yang berlebihan menyebabkan tanaman
menjadi lemah dan rentan terhadap serangan jamur
3. Jarak
tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan lingkungan menjadi lembab, dan jamur
berkembang dengan cepat pada lingkungan yang lembab.
4. Penggunaan
benih yang bukan benih unggul dan varietas yang tidak tahan penyakit blas
Pengendalian
dan pencegahan penyakit blas dapat dilakukan dengan:
1. Menggunakan
varietas unggul yang tahan terhadap penyakit blas
2. Menanam
padi secara serempak, sehingga mudah dalam penanganan
3. Menanam
dengan jarak yang tidak terlalu rapat, sehingga
mengurangi kelembaban
4. Tidak
menanam padi dengan varietas yang sama secara terus menerus, lakukan rotasi varietas
untuk meminimalisir serangan penyakit blas
5. Perlakuan
benih dengan fungisida, pengendalian dini dengan perlakuan benih sangat
dianjurkan untuk menyelamatkan persemaian sampai umur 30 hari setelah sebar
6. Penyemprotan
dengan fungisida
BPP
Kecamatan Sukasada