Harga ubi kayu dipasaran relatif cukup bagus apalagi disaat pandemi covid-19 sekarang ini. Hasil olahannya cukup banyak seperti kripik, krupuk, kolak, getuk, onde-onde, disamping bisa sebagai pakan ternak.
Namun penyediaan bahan baku sering tidak berkelanjutan, kwantitas dan kwalitas umbi masih rendah. Ubi kayu bisa dipanen pada umur 7-8 bulan untuk varitas genjah dan 10-12 bulan baritas dalam.
Tanaman ubi kayu dipetani masih belum mendapat sentuhan teknologi sehingga, produktivitasnya sangat rendah, petani masih belum melakukan pemupukan. Petani hanya memupuk tanaman padinya saja belum ketanaman yang lain.
Dengan sentuhan teknologi dalam budi daya ubi kayu diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk budi daya ubi kayu:
1. Tanah. Tidak memilih jenis tanah atau bisa ditanam pada berbagai jenis tanah asal gembur, subur dan tidak becek
2. Tidak terlindungi oleh tanaman lain karena ubi kayu perlu penyinaran penuh.
3. Drainase baik.
4. Bersih dari gulma dibawah umur 3 bulan pertama.
5. Bebas dari serangan hama tikus
6. Jangan memetik daun jika umbinya diperlukan.
7. Ada jalan untuk memudahan pengangkutan hasil pada saat panen.
Teknis budidaya:
a. Persiapan lahan.
Sebelum tanam lahan dibersihkan dari semak, rumput dan yang lainnya. Hal ini dilakukan pada musim kemarau.
b. Pengolahan lahan.
Sebaliknya dilakukan pada musim kemarau antara bulan Juli - Agustus, ini dimaksudkan agar tanah lebih gembur dan keasaman tanah dapat. berkurang, serta mudah diolah. Hal ini belum lazim dilakukan oleh petani , namun dapat memberikan keuntungan bagi tanah dan tanaman.
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelum tanam, pengolahan disini dengan cara dibajak atau dicangkul dengan rata dan tidak ada yang ketinggalan. Pengolahan tanah yang baik akan sangat menentukan pertumbuhan akar dan umbi ubi kayu.
Pengolahan tanah dimusim kemarau dimaksudkan agar tanaman ubi kayu perakarannya lebih mudah menembus tanah dan rata-rata umbi lebih panjang dan lebih besar dari pada tanam ubi kayu yang pengolahan tanahnya dimusim hujan.
c. Pemilihan stek ubi kayu
Untuk bahan pertanaman, stek ubi kayu perlu dipilih dengan baik dan memenuhi syarat:
1. Stek ubi kayu sehat dan bebas dari hama penyakit.
2. Umur tanaman untuk pembuatan stek sudah berumur 10-12 bulan.
3. Ukuran stek ubi kayu dengan diameter batang 3-3,5 cm, ukuran stek dari pangkal bawah yang diambil untuk bibit diatas 50 Cm dan bagian ujung stek yang diambil sudah berwarna kecoklatan berdiameter 2,5 cm
4. Panjang stek 25 -39 cm.
5. Cara pemotongan stek, kalau kita lihat diperankan cara pemotongan belum sesuai, hal semacam ini mempengaruhi banyaknya terbentuk akar atau umbi
nantinya.
6. Pemotongan stek. Pemotongan stek yang baik dan dapat menghasilkan umbi yang banyak, dengan cara batang dibalik dan dilukai kulit batangnya dibawah yang akan dipotong.
7. Pengaturan stek , agar memudahkan dalam penanaman dan menghindari tumbuhnya terbalik.
d. Penanaman ubi kayu dilakukan bila hujan sudah datang dan tanah sudah basah dengan kedalaman 15-20 cm, untuk menghindari adanya serangan hama rayap .
Stek ditanam sedalam 15 cm, pangkal dan bekas yang dilukai kulitnya agar tertanam dengan baik agar terbentuk susunan umbi yang baik.
Penanaman stek harus teratur dan arah timur barat agar penyinaran berlangsung dengan baik. Jarak tanam bisa dipakai 75 cm x 100 cm, 80 cm x 100 cm atau 100 cm x 100 cm.
e. Pemeliharaan meliputi:
1. Pembersihan gulma dimaksudkan untuk mengurangi persaingan unsur hara, penyinaran, dengan cara mencabut atau mencangkul.
2. Pemupukan dilakukan bila tanaman sudah berumur satu bulan setelah tanam, dimana perakaran ubi kayu sudah mulai aktif. Pemberian pupuk dilakukan kurang lebih 25 cm dari pangkal batang. Adapun jenis pupuknya NPK 50 gram perpohon diberikan dua kali pada umur satu bulan dan 2 bulan dengan cara ditugal ata u ditaburkan, dengan maksud merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun lebih maksimal.
3. Pemeliharaan tunas.