(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Keong Mas pada Tanaman Padi

Admin distan | 13 Januari 2025 | 1117 kali

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Keong Mas pada Tanaman Padi

Oleh : I Gede Sila Adnyana, S.P.

( POPT Ahli Pertama di BPP Kecamatan Sukasada )


Keong mas (Pomacea canaliculata) merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada hasil pertanian. Hama ini memiliki kebiasaan makan yang dapat merusak batang padi, terutama pada fase pertumbuhan awal. Keong mas dapat menggerogoti daun muda dan akar tanaman padi, yang berpotensi menurunkan hasil panen. Oleh karena itu, pengendalian keong mas pada tanaman padi sangat penting untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan pertanian padi.

Keong mas pertama kali ditemukan sebagai hama padi di Asia pada tahun 1980-an. Hama ini berkembang biak dengan sangat cepat, menghasilkan banyak telur dalam waktu singkat. Keong mas menyebar melalui air dan dapat berpindah dari satu lahan ke lahan lain dengan mudah, membuat pengendaliannya semakin sulit. Keong mas dapat berkembang biak di berbagai kondisi lingkungan, termasuk genangan air yang ada di sawah. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memahami karakteristik hama ini dan cara-cara yang efektif untuk mengendalikannya.

Salah satu pendekatan yang paling efektif dalam mengendalikan keong mas adalah melalui Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT adalah suatu pendekatan yang menggabungkan berbagai metode pengendalian hama secara berkelanjutan, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pengendalian ini mengutamakan penggunaan metode yang ramah lingkungan dan tidak hanya mengandalkan bahan kimia semata. Dalam konteks pengendalian keong mas pada tanaman padi, PHT melibatkan berbagai langkah seperti Penjebakan/Pengumpanan, penggunaan musuh alami, rotasi tanaman, dan pengelolaan lingkungan yang tepat.

Metode pertama yang dapat digunakan dalam PHT adalah pengelolaan lingkungan. Pengaturan kedalaman air di sawah secara tepat dapat mengurangi habitat yang mendukung kehidupan keong mas. Kedalaman air yang terlalu tinggi dapat memberikan keong mas tempat yang nyaman untuk berkembang biak. Oleh karena itu, petani disarankan untuk mengatur kedalaman air secara optimal pada fase pertumbuhan padi yang tepat. Selain itu, pengeringan sawah pada saat tertentu juga dapat mengurangi populasi keong mas dengan cara mempengaruhi proses reproduksi mereka.

Selain pengelolaan lingkungan, Pengendalian keong menggunakan bahan alami seperti kulit buah-buahan, daun keladi, daun pepaya, dan sejenisnya merupakan metode yang ramah lingkungan dan efektif dalam mengurangi populasi keong. Keong memiliki kecenderungan untuk berkumpul pada bahan-bahan tersebut karena mereka tertarik dengan bau atau tekstur yang dihasilkan. Proses ini dikenal sebagai pengumpanan, di mana umpan-umpan tersebut ditempatkan di sekitar area yang terinfestasi keong.

Cara ini efektif karena memungkinkan untuk menangkap dan mengurangi jumlah keong secara langsung tanpa menggunakan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Setelah keong berkumpul di sekitar bahan umpan, mereka dapat diambil secara manual dan dibuang atau dikelola sesuai kebutuhan. Selain itu, metode ini juga meminimalisir risiko terhadap organisme lain yang mungkin terpapar pestisida.

Keunggulan lain dari metode pengendalian ini adalah dapat dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, menyesuaikan dengan perkembangan populasi keong. Hal ini membuat metode ini menjadi salah satu solusi yang cukup baik untuk pengendalian hama keong di lahan pertanian atau kebun tanpa menimbulkan dampak negatif jangka panjang.

penggunaan musuh alami juga merupakan salah satu komponen penting dalam PHT untuk mengendalikan keong mas. Beberapa jenis predator alami, seperti burung air, ikan pemakan keong, dan spesies amfibi tertentu, dapat membantu mengurangi jumlah keong mas di sawah. Pemanfaatan musuh alami ini harus dilakukan secara bijaksana dan terencana agar dapat mendukung keberlanjutan ekosistem sawah tanpa merusak keseimbangan alam.

Metode lain yang dapat digunakan dalam PHT adalah penggunaan bahan alami atau bahan kimia yang ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan ekstrak daun tuba yang telah terbukti efektif untuk membunuh keong mas tanpa merusak tanaman padi. Selain itu, beberapa bahan kimia organik seperti neem oil dan bahan berbasis mikroorganisme juga dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian yang lebih aman bagi lingkungan.

PHT juga mengedepankan pemantauan hama secara rutin. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat populasi keong mas di sawah dan mengevaluasi efektivitas berbagai tindakan pengendalian yang telah dilakukan. Pemantauan yang baik memungkinkan petani untuk mengambil tindakan lebih cepat dan tepat dalam mengendalikan hama sebelum kerusakan yang lebih besar terjadi.

Pada akhirnya, keberhasilan PHT dalam mengendalikan keong mas pada tanaman padi sangat bergantung pada keterlibatan petani, pemahaman tentang siklus hidup hama, serta penggunaan metode yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kondisi lokal. PHT dapat membantu menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait pengendalian hama.

Daftar Pustaka:

  1. Rauf, A., et al. (2018). Pengendalian Hama Keong Mas (Pomacea canaliculata) pada Tanaman Padi dengan Pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(2), 115-123.