Penggerek batang mempunyai beberapa jenis, ada penggerek batang padi kuning (1), putih (2), bergaris (3) dan merah jambu (4). Petani pada umumnya mengenal serangan penggerek batang padi dengan istilah sundep (anakan kerdil) atau beluk (gabah hampa).
Ciri padi terserang sundep bisa
dilihat dari gejala anakan yang kerdil atau bahkan mati, kemudian malai padi
yang terbentuk berwarna coklat, kering atau gabah hampa, saat batang dicabut
mudah terlepas.
Penggerek batang menyerang sejak
fase bibit hingga pembentukan malai. Ngengat dewasa aktif pada malam hari dan
siklus hidup sekitar 40-70 hari, tergantung jenisnya. Telur biasanya diletakkan
dibawah permukaan daun atau dekat ujung daun dengan ciri seperti gundukan kecil
yang diselimuti bulu-bulu halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang
ngengat induk betina.
Pergerakan larva setelah menetas
adalah kearah bawah menuju pangkal dan mulai menggerek atau merusak pada anakan
utama, hingga setelah mulai dewasa beralih ke anakan lainnya. Larva awalnya
menyerang akar hingga menyerang batang padi bagian dalam. Saat larva menyerang
akar gejala yang ditimbulkan berupa anakan kerdil atau mati.
Sedangkan ketika larva sudah
masuk ke dalam batang, maka larva akan merusak pembuluh bagian dalam batang.
Sehingga batang putus dan saat dicabut mudah terlepas. Larva penggerek batang
dapat dengan mudah dikenali ketika berada di dalam batang.
Dengan melihat kebiasaan
tersebut, pengendalian hama lebih efektif dengan menekan populasi ngengat
dewasa. Karena fase merusak pada larva lebih sulit dikendalikan daripada
menangkap dewasa.
Ada
dua cara pengendalian ngengat secara sederhana yang umum digunakan petani :
1. Perangkap lampu pada
malam hari.
Prinsip perangkap ini adalah
memanfaatkan sifat ngengat yang aktif pada malam hari. Secara alami ngengat
penggerek batang padi mudah tertarik dengan cahaya. Perangkap lampu bisa
menggunakan lampu listrik yang dibawahnya diberi corong perangkap plastik.
Perangkap dinyalakan mulai jam enam sore hingga jam enam pagi. (Cara kerja dan
contoh perangkap lampu bisa dilihat di link berikut : Perangkap lampu )
2. Perangkap hormon
kawin.
Prinsip perangkap ini adalah menggunakan
sexferomon yaitu hormon wangi dari ngengat betina yang merangsang ngengat
jantan mendekat. Hormon diletakkan dibotol yang berisi deterjen. Saat ngengat
mendekat akan terjebak di dalam botol yang berisi deterjen tersebut. (Cara
kerja dan contoh perangkap lampu bisa dilihat di link berikut : Perangkap hormon )
Pengendalian Lainnya :
Selain pengendalian dengan
perangkap, pengendalian juga dapat dilakukan secara kimia. Namun demikin yang
perlu diperhatikan pada pengendalian ini adalah tanaman padi yang gejala
serangannya sudah terlihat, maka pengendalian sudah terlambat atau tidak
efektif lagi. Lakukan pencegahan sejak fase bibit dengan penyemprotan insektisida
dengan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo,
amitraz atau fipronil. Lakukan segera pencegahan ketika serangan diatas
ambang ekonomi yaitu 10% rumpun terserang atau 4 kelompok telur per rumpun
(yaitu pada fase bunting).
Fase paling penting untuk
mengantisipasi serangan penggerek batang adalah fase bibit. Dengan ukuran yang
tidak luas, seharusnya bibit dapat dikontrol secara manual. Untuk memudahkan
pengontrolan bibit dapat dengan mengatur luas bedengan pembibitan. Lebar bedengan
dibuat maksimal 1.5 m, sehingga mudah dijangkau dan cukup ruang untuk
memperhatikan secara langsung.
Pencegahan secara teknis dapat
juga dilakukan saat panen, yaitu dengan memotong bagian pangkal batang lebih
dekat ke tanah. Karena setelah larva, fase selanjutnya adalah fase pupa atau
kepongpong. Pupa ini biasanya berada di daun bagian bawah. Ketika saat panen
tidak dipotong hingga bagian bawah dan bagian pupa tidak ikut terpotong, maka
pupa akan tetap tertinggal di tanaman.
Pencegahan juga dapat dilakukan
setelah panen, sawah digenangi selama beberapa hari. Hal ini dikarena ulat
masih banyak berada didalam pangkal batang sesudah panen. Untuk memutus siklus
hama, bisa dilakukan persemaian secara serentak dan bersamaan dengan masa
terbang ngengat.