Oleh : I Gede Sila Adnyana, S.P (POPT Ahli Pertama)
PBP (Penggerek Batang Padi) adalah salah satu hama utama pada pertanaman Padi di Indonesia. Hama ini dapat menyerang semua stadium pertumbuhan tanaman padi. Serangan pada stadium vegetatif menyebabkan kematian anakan (tiller) muda yang disebut sundep (dead hearts). Serangan pada stadium generatif menyebabkan malai tampak putih dan hampa yang disebut beluk (whiteheads). Sampai saat ini belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama penggerek batang padi. Oleh karenanya gejala serangan perlu diwaspadai, terutama pada saat musim penghujan.
Menurut klasifikasinya Penggerek
batang padi kuning, Scirpophaga incertulas (Walker), diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kerajaan :
Animalia, Filum : Arthropoda, Klas : Insecta, Ordo : Lepidoptera, Famili :
Pyralidae, Genus : Scirpophaga, Spesies : Scirpophaga incertulas (Walker)
Secara morfologi siklus hidup Penggerek Batang Padi
Kuning terbagi atas 4 fase yakni telur, larva, pupa dan imago :
Ngengat meletakkan telur secara berkelompok dan diletakkan pada daun
bagian ujung. Menetas 4-7 hari. Jumlah telur 50-150 butir/kelompok. Kelompok
telur ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan.
Larva berwarna putih kekuningan
Larva terdiri dari 5-7 instar, lama stadium larva 28-35 hari. Karena
larva bersifat kanibal sehingga hanya ada seekor larva yang hidup dalam satu
tunas. Larva kemudian bergerak ke tanaman melalui celah antara pelepah dan
batang. Selama hidupnya larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas lainnya.
Larva instar akhir menuju pangkal batang untuk berubah menjadi pupa. Sebelum
menjadi pupa, larva membuat lubang keluar pada pangkal batang dekat permukaan
air atau tanah, yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar setelah menjadi
imago.
Pupa berwarna kekuning-kuningan atau agak putih, dengan kokon berupa
selaput benang berwarna putih stadium pupa 6-23 hari. Pupa berada di dalam
pangkal batang.
Spesies ini ditandakan dengan sayap ngengat yang berwarna kuning dengan
titik hitam pada sayap depan. Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm,
dapat hidup antara 5-10 hari. Siklus hidup 39-58 hari, tergantung pada
lingkungan dan makanan. Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km.
Pengendalian hama pada tanaman padi
disarankan mengikuti konsep pengendalian hama terpadu (PHT), karena dalam PHT
pengendalian dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak
bioekologi lahan sawah. Cara penggendalian hama terpadu PBP adalah dengan
pengaturan pola tanam, pengendalian secara mekanis, pengendalian hayati, teknik
budidaya, pengendalian fisik, pengendalian biologi, pengendalian secara
kimiawi.
Salah satu komponen PHT yaitu teknik
pengendalian secara mekanik dan fisik yang meliputi pengendalian dengan cara
pengumpulan kelompok telur PBP, menggunakan perangkap lampu, feromon dan
perekat untuk mengendalikan populasi hama.
Penting untuk petani mengendalikan
karena selama siklus hidupnya PBP ini bisa menyerang dua kali dalam satu musim
tanam padi, karena satu siklus hama penggerek batang padi hanya 50-60 hari.
Sedangkan umur padi sekitar rata-rata 115 hari. Faktor lain yang menyebabkan
PBP perlu mendapat perhatian serius adalah Ngengat hama ini bisa bermigrasi
jauh. Apalagi saat migrasinya dibantu cahaya yaitu PBP kuning dan putih.
Apabila hama
Penggerek batang padi tidak diatasi secara dini akan menyebabkan kerugian petani. Oleh karena itu penting bagi petani untuk mengenal apa itu hama penggerek batang padi dan cara pengendalian yang tepat karena pengendalian yang salah tidak hanya merugikan petani namun juga merugikan konsumen yang mengkonsumsi beras nantinya. Petani perlu memperhatikan cara pengendalian hama PBP ini memilih pengendalian secara alami maupun kimia bisa dilakukan, terpenting mengetahui cara dan dosis yang tepat.
Sumber:
Balai Penelitian Tanaman Padi
(BALITPA). 1992. Siklus Hidup dan Perilaku Penggerek Batang Padi Putih
Scirpophaga innotata W. Laporan Tahunan 1991/2. Balai Penelitian Tanaman Padi.