Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT Ahli Pertama di BPP Banjar
Jamur jakaba adalah salah satu sumber organik yang dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Jamur jakaba umumnya digunakan dalam bentuk pupuk cair yang diaplikasikan ke bagian tanaman. Jamur jakaba memiliki bentuk seperti koral karang yang bertekstur renyah. Jamur ini memiliki warna cokelat pada bagian atasnya dan berwarna kehijauan, tetapi mudah patah pada bagian bawahnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan jakaba antara lain, akar-akaran seperti akar bambu, air leri dan dedak. Bahan-bahan dimasukkan dalam sebuah wadah ditutup dan dibiarkan selama kurang lebih 14 hari, hindarkan dari gerakan karena akan merusak jamur. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 14 hari jamur akan mulai tumbuh.
Jamur Jakaba mempunyai manfaat, sebagai berikut:
1. Mempercepat
pertumbuhan tanaman yang kerdil.
Ketika menyemai biji atau benih tanaman,
kerap kali kita menemukan tanaman yang lambat pertumbuhannya dibandingkan yang
lainnya. Ada beberapa penyebab, seperti faktor genetik, percampuran media tanam
yang tak merata, juga hama penyakit bawaan atau endemik lahan penanaman. Pupuk
organik cair dari jamur jakaba bisa membantu mempercepat pertumbuhan tanaman
yang kerdil tersebut
2. Memperpanjang
umur tanaman.
Umur tanaman beragam, ada tanaman yang
setelah menghasilkan malah mati karena faktor kekurangan hara/nutrisi. Pengaplikasian
pupuk cair dari jamur jakaba bisa memperpanjang umur tanaman tertentu.
3. Mengatasi
penyakit fusarium.
Fusarium adalah penyakit yang diakibatkan
oleh cendawan. Fusarium adalah salah satu genus cendawan berfilamen yang banyak
ditemukan pada tanaman dan tanah. Fusarium merupakan patogen pada tanaman yang
dapat menyebabkan penyakit hawar. Dalam pencegahan risiko tanaman terkena penyakit
hawar dapat mengaplikasikan pupuk cair jamur jakaba.
4. Jakaba sendiri mengandung karbohidrat yang berupa pati, vitamin B, mineral serta berbagai protein. Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Alanin. Ketiga jenis hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang.
Pemanfaatan
jamur jakaba (jamur keberuntungan abadi) sebagai pupuk organik memiliki potensi
besar dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan keseimbangan ekosistem.
Pertanian organik telah membuktikan kemanfaatan dari jamur jakaba ini. Jamur jakaba dapat diaplikasikan dengan cara
ditabur, disemprot ataupun kocor. Cara penggunaannya jamur jakaba harus
terlebih dahulu dihancurkan dengan blender agar halus dan ditambahkan dengan
air leri secukupnya, kemudian diambil sebanyak 800 ml larutan jakaba yang sudah
jadi dan dicampurkan dengan air sebanyak 20 liter, atau gunakan sesuai dengan
kebutuhan. Pengaplikasian bisa disemprotkan ke seluruh bagian tanaman secara
merata.
Sumber:
https://www.stiperbelitang.ac.id/jurnal/index.php/jurnal-bakti-agribisnis/article/view/157