oleh : Ni Putu Eka Handayani, S.P/ POPT Ahli Pertama BPP Kecamatan Sawan
Penyakit tanaman merupakan faktor pembatas terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Metode pengendalian yang sering dilakukan oleh para petani untuk mengatasi masalah yaitu penggunaan bahan pestisida kimia yang melebihi dosis anjuran. Oleh sebab itu, saat ini metode pengendalian yang telah diarahkan pada pengendalian hayati/biologis. Jamur trichoderma merupakan mikroorganisme tanah bersifat saprofit yang secara alami menyerang jamur patogen dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Jamur Trichoderma merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dijumpai hampir pada semua jenis tanah. Cendawan ini dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran tanaman. Penggunaan jamur trichoderma merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan petani untuk mengendalikan penyakit tanaman khususnya penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur atau cendawan fusarium. Aplikasi Trichoderma dapat dilakukan pada tiga jenis tanaman yaitu tanaman pembibitan, tanaman hortikultura, dan tanaman tahunan. Beberapa alasan kenapa jamur tersebut menjadi pilihan sebagai pengendali hayati karena jamur-jamur tersebut mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, mempunyai siklus hidup yang pendek, dapat membentuk spora yang mampu bertahan lama di alam bahkan dalam kondisi ekstrim, disamping itu juga relatif aman digunakan, cukup mudah diproduksi, cocok dengan berbagai insektisida, dan kemungkinan menimbulkan resistensi sangat kecil.
Klasifikasi
ilmiah jamur Trichoderma sp. Harman
et al. (2004) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Subkingdom
: Dikarya
Super
divisi : Ascomycota
Divisi : Pezizomycotina
Kelas : Sordariomycetes
Subkelas : Hypocreomycetidae
Ordo : Hypocreales
Family : Hypocreaceae
Genus : Trichoderma
Species : Trichoderma spp.
TEKNIK PERBANYAKAN TRICHODERMA
Penggunaan
beras sebagai media perbanyakan
trichoderma merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan karena mudah didapatkan. Adapaun alat dan bahan
yang perlu dipersiapkan dalam perbanyakan tricoderma menggunakan media beras
antara lain :
1.
Alat yang digunakan untuk pembuatan trichoderma antara lain gunting,kukusan nasi, kompor, plastik, timbangan, nampan dan
sendok
2. Bahan yang digunakan untuk pembuatan trichoderma antara lain beras 1 kg, isolat Trichoderma 1 Tabung dan air bersih
Cara pembuatan trichoderma :
1.
Cuci beras menggunakan air bersih
2. Kukus beras
agar menjadi setengah matang atau kurang lebih selama 15 menit.
3. Dinginkan
beras setengah matang
4. Setelah
dingin masukkan ke dalam kantong plastik sebanyak 250 gram kemudian diikat.
5. Kukus
kembali selama 10 menit.
6. Dinginkan
pada nampan sampai benar-benar dingin.
7. Sterilkan
sendok dengan cara dipanaskan diatas kompor.
8. Masukkan
isolat Jamur Trichoderma sp sebanyak sepertiga sendok teh.
9. Campurkan
isolat jamur Trichoderma sp sampai tercampur merata dengan media beras kemudian
ikat kembali.
10. Beras yang telah selesai diberi jamur Tricoderma sp disusun pada nampan dan diletakkan pada kondisi yang terhindar dari sinar matahari langsung diamkan selama 5-7 hari. Biasanya hari ke-5 sudah kelihatan jamur berwarna hijau dan hari ke-7 warna hijau sudah merata seperti yang terlihat pada gambar
TEKNIK APLIKASI TRICHODERMA
1.
Perlakuan pada pembibitan
Basahi
benih kemudian campurkan dengan Trichoderma aduk hingga merata, perbandingan
5-10 gr Trichoderma / 100 gr benih atau biji, diamkan selama 30 menit kemudian
benih siap disemai
2. Perlakuan pada tanaman hortikultura/palawija
Pada tanaman hortikultura/palawija diaplikasikan dengan menggunakan
dosis 5-10 gram Trichoderma/tanaman dengan cara ditabur pada daerah perakaran
lalu disiram secukupnya atau dapat pula dikocorkan ke sekitar perakaran dengan
cara melarutkan Trichoderma kedalam 1 liter air bersih dan dapat juga
ditambahkan 2 sendok makan gula merah lalu diamkan selama 1 malam dalam kondisi
tertutup. Larutan Trichoderma siap diaplikasikan ke tanaman
3.
Perlakuan pada tanaman tahunan
(perkebunan)
Pada
tanaman tahunan/tanaman perkebunan dapat diaplikasikan dengan menggunakan dosis
20 gram Trichoderma/tanaman dengan cara ditabur pada daerah perakaran lalu
disiram secukupnya atau dapat pula dikocorkan ke sekitar perakaran dengan cara
melarutkan Trichoderma kedalam 1 liter air bersih dan dapat juga ditambahkan 2
sendok makan gula merah lalu diamkan selama 1 malam dalam kondisi tertutup.
Larutan Trichoderma siap diaplikasikan ke tanaman.
Daftar
Pustaka
Harman G. E, Howell C. R, Viterbo A, Chet
I & Lorito M. 2004. Trichoderma species opportunistic, avirulent plant
symbionts. Nature Reviews. Microbio l 2 p :43-56.