Ketersediaan sarana dan prasarana irigasi yang baik tentunya sangat diharapkan oleh petani. Tidak berfungsi atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi yang ada, sehingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menurun. Menurunnya kinerja sistem irigasi yang ada tentunya akan mempengaruhi proses usaha tani dan berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas tanaman apalagi tanaman padi yang merupakan komoditi utama pertanian lahan sawah di Indonesia. Dengan tersedianya sarana irigasi salah satunya saluran irigasi yang baik akan mampu meningkatkan Indeks Penanaman (IP) padi yang sebelumnya bisa sekali setahun menjadi dua kali atau lebih.
Dalam rangka upaya khusus peningkatan produksi padi, salah satu program yang di laksanakan yaitu rehabilitasi jaringan irigasi yang merupakan faktor penting dalam proses usahatani yang berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas tanaman padi.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani. Salah satunya dilakukan di Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng dengan kelompok tani yang menerima yaitu Subak Poh sebanyak 1 unit.
Tahap Awal yang dilakukan oleh Bidang PSP, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng yaitu Verifikasi Lapangan. Pada hari Senin, 05 Juni 2023 telah dilakukan kegiatan verifikasi RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier) di Subak Poh, Desa Poh Bergong. Kegiatan ini dilakukan oleh Analis Prasarana dan Sarana Pertanian beserta staf, Klian Subak Poh. Agenda verifikasi diantaranya penentuan titik nol persen saluran irigasi yang akan diperbaiki, pengukuran ukuran saluran serta mendesain bentuk dan gambaran awal saluran guna mengkalkulasi target Panjang saluran yang akan direhabilitasi sesuai dengan jumlah anggaran yang diperoleh. Dengan adanya kegiatan RJIT diharapkan dapat meningkatkan fungsi dari saluran irigasi yang dapat berdampak pada luas areal tanam padi dan indeks pertanaman padi di sawah yang semakin meningkat dan efisiensi penggunaan air menjadi lebih optimal.
(BPP BULELENG)