(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

OPT Hawar Pelepah pada Tanaman Padi

Admin distan | 05 Desember 2025 | 18 kali


 

Oleh Vani Silvana, S.P.

POPT Ahli Pertama pada Dinas Pertanian

 

OPT utamanya penyakit pada tanaman padi berkembang pesat pada kelembapan tinggi, terutama pada saat intensitas matahari sedikit karena tingginya intensitas hujan dan tutupan awan. Serangan penyakit dapat menurunkan produktivitas, dan bahkan gagal panen. OPT yang muncul pada musim hujan itu di antaranya hawar daun, blas, hawar pelepah, hingga serangan wereng batang coklat. Hawar Pelepah adalah penyakit pada tanaman padi dengan gejala bercak abu-abu berbentuk oval atau elips dengan bagian tepi tidak teratur pada pelepah dekat permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani, perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembaban yang tinggi dan pemupukan nitrogen yang tinggi dalam berbudidaya padi.

Mekanisme penularan hawar pelepah padi melibatkan jamur Rhizoctonia solani yang menyebar melalui beberapa cara, termasuk sisa-sisa tanaman terinfeksi di lahan, bibit yang sudah terinfeksi, dan melalui aliran air irigasi. Jamur ini dapat bertahan hidup di tanah dalam bentuk sklerotia dan kemudian menginfeksi tanaman yang tumbuh di dekatnya atau tanaman yang berdekatan, menyebar dari satu anakan ke anakan lain atau dari satu daun ke daun lainnya.

Untuk mencegah hawar pelepah padi, gunakan varietas tahan, terapkan sanitasi lahan (bersihkan gulma & sisa tanaman), atur pemupukan nitrogen berlebih, pastikan drainase baik, tanam dengan jarak tanam optimal, dan gunakan agen hayati seperti Trichoderma atau bakterisida / fungisida jika perlu, serta lakukan rotasi tanaman. Varietas Tahan Pilih varietas unggul yang tahan terhadap hawar pelepah sejak awal seperti Inpari 1, Inpari 6 Jete, Inpari 17, Angke, Ciujung, Conde, CiherangCimelatiKonaweSingkil, dan Inpari 30. Pencegahan penyakit Hawar Pelepah Padi dapat dilakukan dengan sanitasi lahan dengan membersihkan gulma dan sisa tanaman terinfeksi (jerami, anakan liar) untuk mengurangi sumber penyakit, dan bajak sisa tanaman agar terkubur. Selain sanitasi drainase harus dijaga baik dan keringkan lahan di antara musim tanam untuk menekan jamur. Jarak Tanam berpengaruh terhadap kelembaban sekitar tanaman, jarak tanam dengan memberi ruang lebih luas antar tanaman untuk sirkulasi udara dan sinar matahari lebih baik, misalnya dengan sistem Jajar Legowo. Pemupukan yang seimbang dengan Hindari pemupukan nitrogen berlebihan, lakukan bertahap, dan tambahkan Kalium (K) saat dibutuhkan. Gunakan Trichoderma sp. atau bakteri seperti Pseudomonas fluorescens sebagai fungisida hayati yang efektif menekan patogen.

Untuk pengendalian jika serangan parah, gunakan fungisida berbahan aktif seperti iprodion, heksakonazol, atau trifloksistrobin saat ambang batas serangan tercapai. Perlakuan Benih Rendam benih dengan agen hayati sebelum tanam untuk perlindungan awal. Melakukan monitoring lahan secara rutin untuk deteksi dini gejala dan membersihkan Alat pertanian setelah panen untuk mencegah kontaminasi silang.

Daftar Pustaka

Nuryanto, Bambang. 2017. Penyakit Hawar Pelepah (Rhizoctonia solani) pada Padi dan Taktik Pengelolaannya. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jawa Barat.

Widyaswari, Rizkia. 2019. Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Padi (Orzya Sativa L.) Terhadap Infeksi Jamur Patogen Rhizoctonia Solani Khun. Universitas Brawijaya. Jawa Timur.