(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kipahit, Tanaman Gulma yang Banyak Membantu Petani

Admin distan | 27 Juni 2022 | 18299 kali

 Kipahit, Tanaman Gulma yang Banyak Membantu Petani

Oleh : Made Gunung / BPP Kubutambahan


Kipahit adalah tanaman dengan kandungan Nitrogen yang cukup tinggi, nomor 2 setelah lamtoro dan masih diatas tanaman kacang-kacangan nilai N-nya bervariasi berdasarkan tempat tumbuhnya. Kipahit juga mengandung unsur P dan K terlarut yang lumayan tinggi, ditambah dengan kandungan mikro Ca, Mg, Zn dan lainnya yang belum diketahui, termasuk diantaranya sebagai bahan untuk Pestisida Nabati.

Apa itu Tanaman Kipahit

Menurut Wikipedia Kipait, bunga bulan atau paitan (Tithonia Diversifolia) adalah sejenis tumbuhan yg berbentuk seperti bunga matahari yg kelopaknya berwarna kuning dan inti bunga berwarna jingga. Bunga ini disebut juga Mexican sunflower atau bunga matahari Meksiko karena berasal dari Meksiko dan menyebar ke negara-negara tropika basah dan subtropika di Amerika Selatan, Asia dan Afrika.Paitan termasuk kedalam famili Asteraceae. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada tanah yg kurang subur, yg sering ditemui di semak, di pinggir jalan,lereng-lereng tebing atau sebagai gulma di sekitar lahan pertanian. Adaptasi tumbuhan paitan cukup luas, berkisar antara 2 – 1.000 m di atas permukaan laut.

Beragam Manfaat Kipahit

1.      Suplemen Pupuk Organik, untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman

2.    Bahan Pupuk Organik, mampu meningkatkan bobot segar tanaman karena mudah terdekomposisi dan dapat menyediakan nitrogen dan unsur hara lainnya bagi tanaman. Keunggulan serasah paitan sebagai pupuk organik adalah cepat terdekomposisi dan melepaskan unsur N, P, dan K tersedia. Aplikasi pupuk organik asal kipahit meningkatkan produktivitas tanaman kedelai, padi, tomat, okra, dan dilaporkan sebagai sumber unsur hara utama pada tanaman jagung di Kenya, Malawi, dan Zimbabwe.

3.      Menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes/kencing manis, itu sebabnya Kipahit disebut tanaman insulin.

4.      Mengobati gatal-gatal dan kudis, dengan cara merebus daun kipahit kemudian air rebusan digunakan mandi, sedangkan daun sisa digosokkan pada area yg gatal.

5.      Mengoksidasi kulit sel bakteri, maksudnya kipahit dapat dijadikan sebagai bakterisida dikarenakan mengandung senyawa “Picrassane quassioniod

6.      Mencegah tumbuhnya parasit jamur, kandungan 4-methilaten picrasane tipe quassinoid, janicins H, I dan J pada daun memberikan efek jamur sulit untuk bertahan hidup.

Akar Kipahit sebagai Reaktor Pupuk Organik dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

              Diperakaran titonia ternyata hidup jutaan cendawan dan bakteri pelarut kalium dan fospat. Sebut saja bakteri kelompok Azotobacter sp dan Azospirillum sp. Mahluk supermini itu melarutkan kalium dan fospat yang umumnya mengendap dalam tanah serta menambat nitrogen dari udara. Belakangan terungkap bakteri di zona perakaran titonia juga menghasilkan fitohormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin. Akar tithonia juga terinfeksi cendawan mikoriza yang mampu memperluas zona perakaran. Mikoriza ibarat penambang hara sehingga tanaman efektif menyerap hara.

Hasil pengujian dari Universitas Andalas, Sumatra Utara menunjukkan tithonia tidak sekedar pupuk hijau biasa. Anggota keluarga kenikir-kenikiran itu mengalahkan pupuk hijau dari keluarga legum yang kaya rhizobium bakteri penambat N. Selama ini keluarga legum disebut pupuk hijau terbaik. Kini tithonia dengan mikoriza, azospirillum, dan azotobakter lebih unggul karena menyediakan nitrogen, kalium, fospat plus fitohormon sekaligus.

Penelitian di Rambatan, Kab.Tanah Datar, Sumatra Barat, juga menunjukkan tithonia lebih baik ketimbang pupuk kandang kotoran sapi dan kotoran ayam. Bahkan kipahit itu lebih unggul dari 100 % pupuk pabrik. Kombinasi 4 ton kompos tithonia, 2 ton kapur, dan 50% pupuk pabrik yang biasa dipakai petani jagung menghasilkan panen 9,8 ton biji/ha. Sementara tanpa tithonia dengan 100% pupuk pabrik hanya 9,6 ton bji/ha. Artinya titonia mampu menghemat 50% pupuk pabrik tanpa mengurangi hasil.

Kipahit sebagai Pupuk Organik

Selain bahan untuk membuat compost tea versi Bunkai, dapat dicoba juga kipahit untuk pupuk organik cair dan padatan dengan cara difermentasi. SOP membuat KIPAHIT fermentasi adalah sebagai berikut :

Bahan :

1.      1 karung cincangan daun kipahit

2.      25 liter air kelapa

3.      1 kg gula pasir/gula merah

4.      3-5 botol yakult

5.      50 liter air bersih

Cara Pembuatan :

1.      Masukkan semua bahan kedalam gentong 150 liter, aduk rata, tutup rapat.

2.      Setiap hari diaduk kira-kira 5 menit

3.      Proses ini selama 14 hari

4.      Saring adukan, airnya buat kocor/hidro, ampasnya buat kompos.

Tanpa fermentasi buatan

Cincangan daun kipahit masukkan kedalam polybag, lahan, atau pot, tutup pakai tanah, biarkan seminggu baru ditanami.