(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMANTAUN TANAMN MELON

Admin distan | 12 Desember 2024 | 1012 kali

PEMANTAUN TANAMN MELON

 

Pertanian merupakan pilar utama ketahanan pangan dan ekonomi negara. memiliki peran vital dalam kehidupan manusia, baik sebagai sumber utama pangan maupun sebagai sektor yang menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor nasional.

Dalam bidang pertanian terdapat banyak komoditas salah satunya adalah komoditas hortikultura. Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas yang nilai harganya fluktuatif sepanjang tahun. Hal ini di sebabkan dalam melakukan budidaya komoditas ini perlu penanganan yang sangat intensif, mengingat komoditas ini mudah terserang hama dan penyakit. Yang termasuk kedalam komoditas ini seperti sayuran, buah-buahan, bunga atau tanaman hias dan masih banyak lagi. Salah satu komoditas hortikultura yang sedang diminati oleh petani adalah tanaman melon. Hal ini karena tanaman melon tidak terlalu membutuhkan banyak air dalam budidayanya jika dibandingkan dengan padi. Sehingga pada saat musim kemarau petani menanam melon sebagai alternatif pengganti tanaman padi. Selain itu harga jual di pasaran untuk buah melon juga termasuk tinggi terlebih melon dengan jenis premium dengan grade yang bagus.

Melon  (Cucumis melo L.)  merupakan nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkan  buah, termasuk suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya dimakan segar sebagai buah meja atau diiris-iris sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buah (mesokarp), teksturnya lunak, berwarna putih sampai merah, tergantung kultivarnya.

Tumbuhan ini berumah satu dengan bunga dua tipe, yaitu bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah bertipe pepo, bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair. Pemuliaan diarahkan pada daging buah yang tebal, manis, serta harum

Tanaman melon akan tumbuh optimum pada suhu 25°-30°C dan curah hujan antara 1500 – 2500 mm/tahun. Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap rasa dan tekstur daging buah. Melon yang ditanam pada dataran menengah yaitu berkisar 200-900 dpl berpengaruh positif terhadap kualitas buah, seperti daging buah yang tebal, tekstur lebih baik, rongga buah kecil dan rasa yang lebih manis serta harum.  Musim tanam yang dianjurkan untuk penanaman melon adalah saat awal bulan musim kemarau. Karena pada musim ini tanaman dapat memperoleh sinar matahari secara maksimal dan untuk meminimalisir serangan penyakit.  Media tanam yang baik untuk melon adalah tanah gembur yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap..  Lokasi lahan untuk tanaman melon sebaiknya lahan yang mudah pengairannya, tidak berangin kencang, bukan daerah rawan banjir dan mudah dijangkau kendaraan saat panen tiba.

 

Pada hari Selasa, 10 Desember 2024 oleh PP Madya, PP Ahli Muda Bidang Hortikultura dan  PPL Wilbin Kelurahan Banyuning melaksanakan kegiatan terkait pemantauan, pendampingan tanaman melon,  di lahan  milik bapak Ketut Sukabawa. Luas lahan yang diusahakan untuk tanaman melon adalah seluas 0,35 Ha.

Pada tahun 2024 ini, pak Ketut Sukabawa sudah dua kali menanam melon, yaitu penanaman pertama pada bulan April 2024 dan panen pada bulan Juni 2024, selanjutnya lahan diistirahatkan dulu.

Penanaman selanjutnya dilakukan tanggal 3 Oktober 2024, melon yang ditanam adalah varietas Merlin. Panen pertama dilakukakan tanggal 3 Desember 2024 dan panen kedua tanggal 8 Desember 2024. Total produksi pada dua kali panen tersebut menghasilkan 5 ton

Untuk pemupukan tanaman melon menggunakan Pupuk dasar yaitu pupuk organik    selanjutnya secara berkala dilakukan pemupukan dengan menggunakan NPK mutiara dengan sistem kocor dengan dosis yang berbeda setiap umur tanamnya.

Pemasaran selama dua kali  berusaha  tani melon tidak ada masalah, produk yang dihasilkan langsung diambil di lapangan oleh pengepul dari Denpasar dengan  harga 5.000,-/ kg secara global tanpa dipilah berdasarkan grade.

Permasalahan yang dihadapi dalam berbudidaya melon ini adalah hama kutu putih, jamur dan virus yang menyebabkan kegagalan, untuk pengendaliannya dengan menggunakan pestisida kimia.

Pada saat pemeliharaan, kondisi cuaca dengan intensitas curah hujan yang tinggi, menyebabkan tanaman terserang hama kutu putih dan sebagian daun tanaman ujungnya mengering, solusi yang diberikan oleh PPL Wilbin adalah dengan pengendalian menggunakan insektisida ramah lingkungan agar  serangan tidak semakin luas.

Rencana untuk musim tanam yang akan datang, pak Ketut Sukabawa akan menanam padi kembali dengan pola tanam padi, padi dan palawija

Saat kunjungan yang dilakukan pada petani tersebut, pembinaan difokuskan tentang bagaimana cara mengakomodasi permasalahan teknis dan mencari solusinya, sedangkan PPL wilbin dan petani saling bertukar informasi terkait pengalaman petani serta ilmu yang dimiliki oleh PPL Wilbin sehingga bisa saling mengisi untuk keberlanjutan usaha tani berikutnya. Diharapkan kedepannya kegiatan dilapangan bisa semakin kreatif dan inovatif mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu