I Kade Purnawirawan Putra, S.P/ Pengendali OPT Ahli Pertama BPP Kec. Buleleng
Tanaman cabai merupakan salah
satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibudidayakan
secara luas oleh petani di berbagai wilayah. Namun dalam proses budidayanya,
tanaman cabai sering menghadapi berbagai kendala, terutama serangan organisme
pengganggu tanaman (OPT). Salah satu penyakit yang sangat merugikan dan sulit
dikendalikan adalah penyakit Gemini atau yang lebih dikenal oleh petani sebagai
penyakit keriting daun kuning. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan
produksi yang sangat signifikan, bahkan hingga menyebabkan gagal panen apabila
tidak ditangani dengan baik sejak dini.
Penyakit Gemini pada tanaman
cabai disebabkan oleh virus dari kelompok Begomovirus yang termasuk dalam
famili Geminiviridae. Virus ini tidak menyebar melalui tanah atau air,
melainkan ditularkan oleh serangga vektor utama yaitu kutu kebul (Bemisia
tabaci). Penyakit ini berkembang sangat cepat, terutama pada kondisi cuaca
panas dan kering yang sangat mendukung perkembangan populasi kutu kebul sebagai
pembawa virus.
Tanaman cabai yang terserang
penyakit Gemini menunjukkan gejala yang cukup khas dan mudah dikenali. Daun
muda mengalami keriting, menggulung, dan menebal, disertai perubahan warna
menjadi kuning cerah. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau kerdil, batang
tampak lemah, serta pembentukan bunga dan buah menjadi tidak normal. Pada
serangan yang berat, tanaman sering kali tidak mampu menghasilkan buah sama
sekali sehingga menyebabkan kerugian besar bagi petani.
Penularan penyakit Gemini terjadi
melalui aktivitas kutu kebul yang mengisap cairan tanaman. Kutu kebul yang
telah mengisap tanaman terinfeksi akan membawa virus tersebut dan menularkannya
ke tanaman sehat saat melakukan pengisapan berikutnya. Penyebaran penyakit ini
berlangsung sangat cepat, terutama pada pertanaman cabai yang tidak disertai
dengan sanitasi lahan yang baik, adanya gulma sebagai inang alternatif, serta
jarak tanam yang terlalu rapat.
Serangan penyakit Gemini
memberikan dampak yang sangat merugikan terhadap produksi tanaman cabai.
Tanaman yang terserang berat dapat mengalami penurunan hasil hingga 50–100
persen. Selain menurunkan jumlah produksi, kualitas buah yang dihasilkan juga
menjadi rendah. Hal ini berdampak langsung terhadap pendapatan petani serta
meningkatkan biaya pengendalian akibat perlunya perlakuan tambahan di lapangan.
Pengendalian penyakit Gemini
harus dilakukan secara terpadu karena hingga saat ini belum terdapat pestisida
yang mampu membunuh virus secara langsung. Langkah utama yang perlu dilakukan
adalah mengendalikan vektor kutu kebul melalui penggunaan insektisida sesuai
anjuran, menjaga sanitasi lahan dengan membersihkan gulma dan memusnahkan
tanaman terserang, serta menggunakan benih sehat dan bersertifikat. Penggunaan
mulsa plastik perak juga sangat dianjurkan karena dapat menghambat keberadaan
kutu kebul. Selain itu, pengaturan jarak tanam yang baik akan membantu
memperlancar sirkulasi udara dan menekan perkembangan hama dan penyakit.