oleh : Ni
Putu Eka Handayani, S.P
POPT Ahli Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan
Penggerek batang kopi (Zeuzera coffeae) adalah
salah satu hama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman kopi.
Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, penting bagi petani kopi untuk
memahami gejala-gejala serangan penggerek batang kopi. Berikut ini adalah
beberapa gejala umum yang muncul akibat serangan hama ini:
1. Lubang pada batang atau cabang
Salah satu tanda utama serangan penggerek batang kopi adalah adanya lubang
kecil pada batang atau cabang tanaman kopi. Lubang ini merupakan hasil dari
aktivitas penggerek yang masuk ke dalam batang untuk bertelur dan berkembang
biak.
2.
Serbuk
Kayu di Sekitar Lubang
Penggerek
batang kopi akan menggali kayu di dalam batang kopi, dan serbuk kayu akan
keluar dari lubang tempat mereka masuk. Serbuk ini terlihat di sekitar batang
yang terinfeksi dan bisa menjadi indikasi awal serangan.
3.
Daun
Menguning dan Gugur
Pada tahap lanjut serangan,
tanaman kopi yang terinfeksi penggerek batang seringkali menunjukkan gejala
stres, seperti daun yang menguning dan akhirnya gugur. Hal ini disebabkan oleh
gangguan pada sistem pembuluh tanaman yang mengganggu aliran air dan nutrisi.
4.
Batang
atau Cabang Mengering
Seiring waktu, serangan
penggerek batang kopi dapat merusak jaringan pembuluh batang, menyebabkan
bagian tanaman menjadi kering atau mati. Ini terjadi karena penggerek merusak
saluran xilem dan floem, yang mengganggu transportasi air dan nutrisi.
5.
Keberadaan
Larva atau Kumbang di Dalam Batang
Jika dilakukan pemotongan
batang yang terinfeksi, seringkali ditemukan larva atau kumbang dewasa di
dalamnya. Larva penggerek makan bagian dalam batang dan dapat merusak struktur
batang yang mengakibatkan tanaman lebih mudah rapuh dan mati.
6.
Perubahan
pada Kulit Batang
Kulit batang yang terinfeksi
penggerek dapat terlihat pecah atau mengelupas, terutama di sekitar lubang
masuknya hama. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada jaringan epidermis batang
akibat penggerakan penggerek di dalamnya.
Untuk menghindari kerusakan
lebih lanjut, pengamatan secara rutin terhadap gejala-gejala serangan penggerek
batang kopi sangat penting. Petani dapat memeriksa batang tanaman untuk melihat
adanya lubang kecil, serbuk kayu, atau tanda-tanda lainnya yang mencurigakan.
Semakin cepat gejala terdeteksi, semakin besar kemungkinan untuk mengendalikan
hama ini sebelum kerusakan meluas.
Jika gejala serangan sudah
muncul pengendalian dapat dilakukan menggunakan berbagai metode salah satunya
penggunaan Beauveria bassiana yang merupakan biopestisida ramah
lingkungan yang efektif melawan penggerek batang kopi tanpa merusak lingkungan (Ahmed
M.Z et al, 2016). Media yang
dapat digunakan untuk perbanyakan antara lain beras, jagung dan bekatul maupun
dibeli dalam bentuk kemasan yang sudah dijual ditoko pertanian. Beauveria
bassiana bekerja dengan cara menembus tubuh serangga target,
dalam hal ini penggerek batang kopi dan berkembang di dalam tubuh hama
tersebut. Jamur ini menghasilkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan tubuh
serangga, menyebabkan kerusakan internal, dan akhirnya kematian pada hama
tersebut. Proses infeksi dapat berlangsung dalam beberapa hari setelah kontak
dengan spora Beauveria bassiana (Cohen, A. C., and Bentz, B. J., 2011).
Cara
penyiapan adalah dengan menyiapkan 10 liter air bersih kemudian dimasukkan dalam
ember plastik, tambahkan 10-20 ml surfaktan (emulgator) kemudian diaduk secara
merata lalu ambil kain saring, tahap selanjutnya masukkan 2-4 gr spora kering.
Remas-remas kain saring berisi spora sampai spora terlarut rata dalam air.
Bahan yang sudah tercampur rata siap digunakan untuk pengendalian hama
penggerek batang kopi. Dosis penggunaan beauveria bassiana untuk pengendalian
serangga hama penggerek batang kopi adalah 50-100 gr spora kering atau 2,5
kg biakan padat per hektar. Aplikasi dilakukan sebanyak 3 kali
per musim panen. Yang diamati adalah jumlah larva atau kumbang dewasa yang
terinfeksi jamur beauveria bassiana. Penggerek yang terinfeksi biasanya
menunjukkan tanda-tanda tubuh yang terbuka atau tidak bergerak, dengan adanya
pertumbuhan miselium jamur pada bagian tubuh serangga. Pengamatan dapat
dilakukan terutama di sekitar lubang-lubang masuk pada batang atau cabang kopi.
Daftar
Pustaka
Ahmed,
M. Z., Shah, S. H., & Durrani, M. J. (2016). Beauveria bassiana as a
biocontrol agent against coffee berry borer, Hypothenemus hampei. Pakistan
Journal of Agricultural Sciences, 53 (4), 913-917.
Cohen,
A. C., & Bentz, B. J. (2011). Pathogenic fungi as biocontrol agents for
coffee pests. Journal of Economic Entomology, 104(4), 1347-1355.