(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Mengenal Gejala Serangan Penggerek Batang Kopi serta Pengendalian Ramah Lingkungan dengan Beauveria bassiana

Admin distan | 13 November 2024 | 45 kali

oleh : Ni Putu Eka Handayani, S.P

POPT Ahli Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan


Penggerek batang kopi (Zeuzera coffeae) adalah salah satu hama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman kopi. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, penting bagi petani kopi untuk memahami gejala-gejala serangan penggerek batang kopi. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang muncul akibat serangan hama ini:

 

 

1.      Lubang pada batang atau cabang
Salah satu tanda utama serangan penggerek batang kopi adalah adanya lubang kecil pada batang atau cabang tanaman kopi. Lubang ini merupakan hasil dari aktivitas penggerek yang masuk ke dalam batang untuk bertelur dan berkembang biak.

2.      Serbuk Kayu di Sekitar Lubang

Penggerek batang kopi akan menggali kayu di dalam batang kopi, dan serbuk kayu akan keluar dari lubang tempat mereka masuk. Serbuk ini terlihat di sekitar batang yang terinfeksi dan bisa menjadi indikasi awal serangan.

3.      Daun Menguning dan Gugur

Pada tahap lanjut serangan, tanaman kopi yang terinfeksi penggerek batang seringkali menunjukkan gejala stres, seperti daun yang menguning dan akhirnya gugur. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem pembuluh tanaman yang mengganggu aliran air dan nutrisi.

4.      Batang atau Cabang Mengering

Seiring waktu, serangan penggerek batang kopi dapat merusak jaringan pembuluh batang, menyebabkan bagian tanaman menjadi kering atau mati. Ini terjadi karena penggerek merusak saluran xilem dan floem, yang mengganggu transportasi air dan nutrisi.

5.      Keberadaan Larva atau Kumbang di Dalam Batang

Jika dilakukan pemotongan batang yang terinfeksi, seringkali ditemukan larva atau kumbang dewasa di dalamnya. Larva penggerek makan bagian dalam batang dan dapat merusak struktur batang yang mengakibatkan tanaman lebih mudah rapuh dan mati.

6.      Perubahan pada Kulit Batang

Kulit batang yang terinfeksi penggerek dapat terlihat pecah atau mengelupas, terutama di sekitar lubang masuknya hama. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada jaringan epidermis batang akibat penggerakan penggerek di dalamnya.

 

Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, pengamatan secara rutin terhadap gejala-gejala serangan penggerek batang kopi sangat penting. Petani dapat memeriksa batang tanaman untuk melihat adanya lubang kecil, serbuk kayu, atau tanda-tanda lainnya yang mencurigakan. Semakin cepat gejala terdeteksi, semakin besar kemungkinan untuk mengendalikan hama ini sebelum kerusakan meluas.

 

Jika gejala serangan sudah muncul pengendalian dapat dilakukan menggunakan berbagai metode salah satunya penggunaan Beauveria bassiana yang merupakan biopestisida ramah lingkungan yang efektif melawan penggerek batang kopi tanpa merusak lingkungan (Ahmed M.Z et al, 2016). Media yang dapat digunakan untuk perbanyakan antara lain beras, jagung dan bekatul maupun dibeli dalam bentuk kemasan yang sudah dijual ditoko pertanian. Beauveria bassiana bekerja dengan cara menembus tubuh serangga target, dalam hal ini penggerek batang kopi dan berkembang di dalam tubuh hama tersebut. Jamur ini menghasilkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan tubuh serangga, menyebabkan kerusakan internal, dan akhirnya kematian pada hama tersebut. Proses infeksi dapat berlangsung dalam beberapa hari setelah kontak dengan spora Beauveria bassiana (Cohen, A. C., and Bentz, B. J., 2011).

 

Cara penyiapan adalah dengan menyiapkan 10 liter air bersih kemudian dimasukkan dalam ember plastik, tambahkan 10-20 ml surfaktan (emulgator) kemudian diaduk secara merata lalu ambil kain saring, tahap selanjutnya masukkan 2-4 gr spora kering. Remas-remas kain saring berisi spora sampai spora terlarut rata dalam air. Bahan yang sudah tercampur rata siap digunakan untuk pengendalian hama penggerek batang kopi. Dosis penggunaan beauveria bassiana untuk pengendalian serangga hama penggerek batang kopi adalah 50-100 gr spora kering atau 2,5 kg biakan padat per hektar. Aplikasi dilakukan sebanyak 3 kali per musim panen. Yang diamati adalah jumlah larva atau kumbang dewasa yang terinfeksi jamur beauveria bassiana. Penggerek yang terinfeksi biasanya menunjukkan tanda-tanda tubuh yang terbuka atau tidak bergerak, dengan adanya pertumbuhan miselium jamur pada bagian tubuh serangga. Pengamatan dapat dilakukan terutama di sekitar lubang-lubang masuk pada batang atau cabang kopi.

 

Daftar Pustaka

Ahmed, M. Z., Shah, S. H., & Durrani, M. J. (2016). Beauveria bassiana as a biocontrol agent against coffee berry borer, Hypothenemus hampei. Pakistan Journal of Agricultural Sciences, 53 (4), 913-917.

Cohen, A. C., & Bentz, B. J. (2011). Pathogenic fungi as biocontrol agents for coffee pests. Journal of Economic Entomology, 104(4), 1347-1355.